Diatas pintu masuk istana terdapat enam patung elang yang melambangkan keberanian istana. Sayangnya ketika dilantai dua tidak diperkenankan memotret dari luar, Padahal saya ingin merasakan jadi permaisuri yang menatap ke Sungai Siak hehehhehehehhehe
Koleksi di Istana Siak bikin saya berdecak kagum, karena saya yakin
semua yang ada adalah produk terbaik di Eropa, terbayang mahalnya dan
bakal awet. Mulai dari peralatan makan kristal dengan grafir lambang Kesultanan Siak sampai ke peralatan perangnya.
Ada cermin antik yang saya suka. Cermin tersebut mempunyai dua tempat lilin dikanan dan dikirinya. Tempat lilin bisa digeser-geser tergantung yang bercermin cahaya sebesar apa yang diinginkan. Persis seperti cermin para make-up artis jaman sekarang yang mempunyai lampu untuk memperlihatkan wajah yang diriasnya agar tampak lebih jelas.
Kursi ini terdapat di ruang makan. Kursi raja yang terbuat dari kuningan bersepuh emas ini pernah hilang dan baru ketemu pada tahun 1980-an. Menurut kabar, kursi ini ditemukan di Jakarta. Apa enaknya ya duduk di kursi ini?
Kalo ini gramophone yang berada di ruang musik. Biasanya diadakan pesta dengan menggelar Tari Zapin yang khas melayu. Gramophone hanya bisa memainkan satu piringan hitam saja.
Yang dahsyat mesin dibawah ini. Mesin ini merupakan juke box antik buatan Jerman yang bernama Komet ini bisa memainkan ratusan lagu klasik mulai dari Mozart, Strauss sampai Bethoven. Kebayangkan, mesin ini bisa memilah berbagi lagu mana yang akan dimainkan. Dan suaranya pasti dahsyat tanpa bantuan speaker pun. Dan di dunia hanya ada dua mesin ini, di Kesultanan Siak dan negara asalnya, Jerman.
Taman depan Istana ditata dan apik. Banyak bunga ditanam, tapi banyaknya bunga kertas karena iklim yang panas dan tropis. Hmmmm satu langit dengan Singapur dan Malaysia.
Saya berpikir sungai siak itu hanya seperti sungai yang saya tau saja. Ternyata Suangai Siak adalah sungai terdalam di Indonesia. Tidak heran, kapal-kapal besar membawa muatan kontainer lalu lalang, Hmmmm kalo saya jadi provider pariwisata disini, mungkin akan membuat jalur ke Istana siak via Sungai Siak dengan pelabuhannya di Istana Siak.... Seperti wisata sungai di sungai Mekong, Indochina.
Apalagi dengan adanya Jembatan Siak yang sangat megah. Kebayang kan seru berwisata air disini.... Apalagi kalo malam, lampu-lampu dinyalakan.... tampak sangat indah deh
Satu lagi, harusnya sih..... eh usul aja. Pihak pengelola istana buat cafe saja di komplek Istana Siak. Terus cantumkanlah menu-menu seperti santapan makan siang para sultan jaman dahulu. Keuntungannya dikembalikan untuk mengurus koleksi dan Istana. Setuju nggak?
Tapi kalo yang dibawah ini bukan menu Istana, ini menu makan siang kami di warung makan sebrang sungai. Hmmmmm enak menemani hari hujan....
btw, siak itu di padang ya mbak??
ReplyDeletewah saya ini koq gak ngerti sejarah dan geografi indonesia ya.
yg foto pertama, koq cuma 4 mbak elangnya, katanya 6???
overall... fotonya bagus2... jadi pengen kesana... hiks
Kabupaten Siak itu di Provinsi Riau. Saya juga nyasar karena diajak kesini sama Kakak saya. Sekitar 100 km dari Pekanbaru. Difoto ke tujuh baru lengkap tuh elangnya hehehheheheh. Terimakasih ya, senang deh rasanya dapet pujian. Eh, disana banyak kebon sawit lho kekekekkek
Deletewaktu itu ada beberapa bloger siak yang saya kenal mbak tapi entah menghiang kemana sekarang
ReplyDeleteWah kalo tau dari awal bisa kopdaran ya Mbak. Hehehehhe saya itu tukang jalan-jalan Mbak, jadi dari kecil kata ibu saya udah ngilang nggak tau kemana rimbanya, sampai udah anak dua juga masih aja adatnya sama hehehehheh
DeleteSaya mampir lagi nih Mbak ^_^
ReplyDeleteIde untuk pengembangan pariwisatanya oke juga Mbak. Udah makan jagung bakar atau pisang bakar di pinggiran sungai siak di bawah jembatan Leighton belom?, kalau sore-sore, ada pemandangan anak-anak yang terjun bebas untuk berenang dari pinggiran sungai atau jembatan.
O yah, ini tulisan saya tentang istana Siak juga ^_^
http://umminailah.blogspot.com/2012/03/istana-siak-berasa-di-negeri-1001-malam.html
Mbak Oci, aku sudah ke TKP. Saya sungguh menikmati saat di Siak, rasanya ada sensasi lain saja disana, karena hanya pulang pergi jadi sebelum sore kita kembali lagi. Ngaak sempet motret mesjid dan anak-anak.
Deleteistana yang masih terasa kental kemegahannya sampai sekarang, menandakan betapa berjaya pada masanya, makasih sharingnya mbak:}
ReplyDeleteSupaya kita tidak hanya tau keraton saja ya. ADA kerajaan lain Di luar jawa yang berperan pada masa lampau
DeleteWah fotonya bagus2. Aku dah bbrp kali kesana tapi nggak punya kamera bagus. :(
ReplyDeleteKameranya biasa juga mbak. Cuman saya pake lensa fixed 50mm
Deletejuke boxnya keren ya..... masih bisa nyala tidak ya....
ReplyDeleteHarusnya bisa ya, kan buatan Jerman
Deletekelihatannya istana baru dipugar ya Nit
ReplyDeletecemerlang banget, lain daripada yg peenah lihat di media,
atau ini pasti karena fotografernya jago
Hahahhaha Kak Monda bisa aja. Sama aja kak istananya.
DeleteIndah nian istananya...kesana kapan ya? asik ya mba....
ReplyDeleteapalagi makanan yang dishoot,
Betul, saya aja sangat terpana melihatnya. Sayangnya promosinya kurang kenceng
DeleteSuka liat foto-fotonya..
ReplyDeleteEh,mba' didalamnya ada foto kakek dari ibuku lho, salah satu foto yg ada disana, beliau dulunya kepala rumah tangga istana, apapun makanan yg mau disuguhin ke raja, harus dia yg nyicip dulu.Karena pada masa itu, ilmu-ilmu kiriman merajalela. Jadi kalo ada yg ngirim makanan beracun, Kakek ibuku yg akan nanggung akibatnya. Serem ya..?
Wah, mustinya kita jalan bareng kesana Mbak. Supaya sejarahnya makin lengkap dan menarik.... ayo mbak, buat tulisan juga. Hmmm saya juga menemuka foto salah satu artis ibukota yang katanya juga termasuk kerabat istana ya
DeleteSaya pernah kesini waktu SMP. Jadi kangen... apalagi liat makanannya... Kangen Riau. Kangen Pekanbaru...
ReplyDeleteMari atuh kita pulang kampung bersama. Saya kangen terus juga.... kangen udang dan duren nya hehehhe
DeleteWii, emak tau tak? Kalau jembatan siak yg mak foto itu sekarang posisi agak miring? :p
ReplyDeleteKota riau, kota kecil penuh cerita, sekarang mulai banyak ya yg mengunjungi riau, jadi kangen pulkam :)
Ciyussss!!!!!!! hiii nggak merhatiin, soalnya keburu takjub liat jembatan dan mesjidnya. Malahan tadinya pengen berhenti untuk sekedar foto-foto lho
DeleteCakep istananya,
ReplyDeletekayaknya jauh lebih cakep Istana Siak ketimbang istana apa tuh yang di Medan itu :D
Istanan Maimun Medan... sepertinya dua-duanya unik juga, arsitektur dengan mashab yang sama, eropa, arab dan melayu. Sayangnya saya belum masuk kesana. Hmmm tunggu tiket murah deh supaya bisa ke Medan hihihihihi
DeleteWow...jembatannya cantik ya mba. sepakat, harusnya ada wisata sungai ya...
ReplyDeleteBetul pisan, selain jalan darat, sungai difungsikan kembali seperti jaman kejayannya ya. Kebayangkan besarnya sungai ini, Perahu Lancang Kuning saja bisa berlabuh disini.
DeleteSangat terurus ya Mbak.....
ReplyDeleteSaya suka banget foto ke 7.. fokusnya sukaaaaaa....
kamerannya apa tu Mbak???
Bagus juga kl fikirnya Mbak di realisasikan. hehee
katanya diambil alih oleh pemda untuk perawatannya. Saya motret pake canon 1000D saja, entry level hehehhehe
DeleteMakanya saya suka bingung kalo pejabat benchmark ke luar negeri, yang diliat apa ya, kok perubahan kecil pun tak terasa hehehehhe
wah, ini tempat aku tinggal lho... ayok ayok ke istana siak kita
ReplyDeletekunjungan yang sangat menyenangkan lho buat saya dan anak-anak. Kalo ada rejeki, mau lho mampir lagi kesana.....
Deletetidak jauh dari istana siak juga ada objek wisata andalan riau lho.... namanya gelombang bono atau disebut juga gelombang tujuh hantu
ReplyDeleteKalo ada waktu dan kesempatan saya kesana lagi deh.... doakan ya...
Delete