Tuesday, July 17, 2012

Intermezzo : Honeymoon with my brother

Sebetulnya cerita tentang buku ini sudah saya tulis di notes nya Facebook beberapa saat yang lalu. Tidak ada salahnya untuk berbagi juga disini, karena buku ini juga jadi salah satu self healing saya pada saat-saat merasa tidak beruntung....


What drives you to travel around the world? If it’s broken heart you should read this book.

Cerita ini dimulai dengan diputuskannya Franz oleh Annie, tunangannya tepat sebulan sebelum pernikahannya. Pembatalan seluruh acara berarti membuang uang begitu saja karena semua sudah siap, termasuk paket bulan madu ke Costa Rica. Tapi... untuk apa membuang begitu saja, So, the show must go on. Seluruh rangkaian acara pernikahan dilaksanakan dengan sempurna, hanya saja tanpa mempelai wanita, termasuk paket bulan madunya yang dinikmati bersama dengan adiknya. (heheheheh nggak kebayang paket bulan madu yang disetting full bunga-bunga dan romantis)

Setelah merasakan nikmatnya berbulan madu bersama adiknya Kurt, Franz memutuskan untuk menjual seluruh properti untuk bekal perjalanan keliling dunianya. Restu pun didapat dari kedua orang tua dan Nenek Tirinya. (sang Nenek sangat mendukung proyek mereka dengan membeli peta dunia dan menandainya dengan pin untuk setiap kota yang mereka singgahi)

Perjalanan disusun dan disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Diawali dengan membeli mobil SAAB yang mempunyai promo untuk mengambil langsung mobil yang dipesan ke pabriknya di Swedia, setelah itu mobil dipakai untuk melakukan perjalanan di Eropa Timur, Timur Tengah dan diakhir perjalanan sang SAAB akan dilego di Amerika. Pilihan yang tepat karena SAAB memberikan tiket gratis ke Swedia, bensin dan asuransi gratis untuk perjalanan selama 6 Bulan. Dengan kata lain, mereka berjalan-jalan hampir GRATIS!

Perjalanan mereka dilalui dengan banyak pengalaman-pengalaman yang belum mereka rasakan sebelumnya. Bagaimana suara azan di Mesjid Biru Turki memanggil dan menenangkan hati Franz yang sedang gundah gulana, walaupun dia bukan seorang muslim. Ketidakberdayaannya menghadapi seorang bocah pengemis Vietnam yang berujung dengan serangan pemerasan yang terduga, pengalaman naik “taksi” dengan supir yang berpoligami di Indonesia yang selalu meminta tips lebih besar karena harus menghidupi keluarga besarnya. berkencan dengan model yang hanya lancar berbahasa Inggris pas lagi mabok, mengerti arti agama di Rusia yang justru Negara berpaham Atheis.

Dalam perjalanan ke Indonesia, justru mereka membuang jauh buku “Lonely Planet” yang hampir menjadi kitab suci para pelancong (he..he..he.. jadi inget perdebatan travel guide mana yang handal di milis backpacker, jawabanya ON THE SPOT). Menyadari bahwa Amerika adalah “ugly” di mata para backpacker yang jelas-jelas mereka sendiri adalah orang Amerika. (hi..hi..hi.. kebayang jalan ama orang Amerika yang bisa protes kalo ac mati, atau cuman reclining seat nggak berfungsi). Dan yang membuat saya terharu adalah bahwa orang Amerika itu terlalu dimanja oleh materi, jadi ketika melihat kemiskinan di negara lain mereka sadar bahwa kemiskinan sebenarnya bukanlah miskin harta.

"Yang tidak kusangka adalah sumber utama pendidikan kami bukanlah museum atau gereja, melainkan orang-orang tertentu yang membuat kami merasa beruntung karena telah berjumpa dengan mereka." 

Kata-kata itu dituliskan oleh Franz disalah satu postcard yang dikirimkan ke Neneknya La Rue untuk menggambarkan bahwa pengalaman keliling dunianya menjadikan dia belajar dari segala hal yang ditemuinya dalam perjalanan.

As good as it gets, buku ini sebetulnya nggak cuman bercerita tentang berjalan-jalan, hubungan Franz dan Kurt atau hanya pemulihan hati yang luka saja. Tapi juga mengajarkan kita untuk tetap bersyukur atas apa yang kita punya, dan kita jalanin, tetap berusaha yang terbaik untuk hari esok (mereka shock karena harapan di Afrika itu adalah untuk dapat tetap hidup setelah matahari terbit), produk suatu negara yang terbaik justru tidak bisa dinikmati di negara tersebut, karena sudah diekspor untuk dinikmati oleh negara yang lebih kaya… hiks… (cerita tentang kopi terbaik Columbia dan Indonesia yang justru dibeli oleh Starbucks dan Folger. Sedangkan warganya sendiri hanya bisa menikmati kopi instant yang notabene essence kopi (palsu) saja). 


Apakah mereka jatuh miskin dengan menjadi backpacker selama 2 tahun dengan mengelilingi 53 negara....tentunya tidak, karena mereka mendapatkan royalti untuk buku dan juga skenario film.... hehehehhe ada yang mau nekat mencoba hidup seperti ini.....? Kalo mau lebih serunya lagi sih, mendingan juga baca bukunya secara lengkap. Pasti banyak hal-hal yang bisa bagi dengan buku ini, hal positif, dan harapan bahwa kita selalu hidup lebih baik lagi....

Tuesday, July 10, 2012

Pengalaman yang Memperkaya Hati si Blogger bingung

Kelompok Emak-emak blogger ngadain gathering di Bandung....aduuuuuuuh kan rasanya belum genap satu bulan saya tergabung dalam Kelompok Emak-emak Blogger. Itu pun karena "kecelakaan" ikutan kontes blog yang diadakan oleh Group Emak2Blogger, mana belum ada yang saya kenal secara nyata, baru 'say hi' di Fb dan blog. Rasa tidak siap untuk berkumpul dan berbagi dengan yang lainnya di acara yang adakan di Festival Citylink. Tapi partner mendorong saya untuk ikut ambil bagian dari acara ini, katanya ini perlu untuk saya yang masing suka bingung ngeblog.

Here I come, hadirlah saya di acara ini dengan disambut oleh Makmin Mira dan dengan ramah menanyakan nama saya, Junita. Lalu duduklah saya di depan dengan perasaan kikuk. Tapi perasaan itu segara cair setelah acara sharing dimulai. Saya mendengarkan dengan seksama tuturan dari para "Suhu" blogger, mulai dari Mak Meti si Emak Blogger, Mak Iin bossnya Indiscript, Mak Nike dari internet sehat, Mbak Melly dari blogdetik, dan Mak Eri sang Ratu Korea yang berhasil menaklukan Cherry Belle.

Friday, July 6, 2012

Bagi Rapot TPA di Ciwangun Indah Camp

Pembagian rapot TPA kali ini tidak dilaksanakan di Mesjid tempat anak-anak mengaji seperti biasa. Para Bapak dan Ibu guru mengajak anak-anak dan orangtua untuk bersama-sama bermain dan menikmati alam bebas. Jadi ditetapkan ke CIC atau Ciwangun Indah Camp yang terletak di Parongpong, dekat kebun bunga Cihideung, Lembang, Bandung Barat. Perjalanan yang memakan waktu 45 menit dengan angkot yang dicarter oleh panitia, menjadi sensasi tersendiri, apalagi pas nanjak. Heheheeh karena sangat tajam, angkot tidak kuat melanjutkan perjalanan, jadinya kita turun dan mendorong angkot sampai bisa naik dengan normal.
photo.JPG

Anak-anak disana sangat menikmati pemandangan alam yang masih asri, udara yang segar. Setelah seluruh rangkaian acara selesai, anak-anak makan siang bersama untuk menerukan acara selanjutnya, yaitu acara bebas
photo.JPG

Wednesday, July 4, 2012

The Mansion Collection

Koleksi dari pemilik Pinang Peranakan Mansion ini bisa dinikmati oleh pengunjungnya. Tiket masuk untuk orang dewasa RM 10, anak RM 5 dan dibawah 6 tahun gratis.

photo.JPG

Kamar-kamarnya sangat luas dan sangat lengkap perabotannya, bahkan untuk ukuran jaman sekarang. Dikamar wanita, tersedia lemari dan display kebaya encim yang sangat indah, juga tempat tidur kuningan yang lengkap dengan kelambunya. JUga tersedia mesin jahit singer untuk para wanita membuat baju, ataupun membuat sendalnya sendiri.

photo.JPG


A keeper of the past, Pinang Peranakan Mansion

Pinang Peranakan Mansion adalah rumah tipikal milik Baba dan Nyonya Kaya yang tinggal di Semenanjung Melaka. Rumah ini milik Keluarga Kapitan Cina Chung Keng Kwee sekitar seratus tahun yang lalu dan  sangat terawat untuk  menyambungkan sejarah masa lalu ke masa sekarang. 


photo.JPG

Pertama kali melihat rumah ini lewat tayangan acara di televisi, the Amazing Race Asia 2. Tugas para peserta adalah mencari Baldwin. Baldwin adalah sebuah piano antik buatan tahun 1890-an. Sayangnya, saya tidak bisa mendekati Sang Baldwin karena ruangan dia tinggal sedang tutup karena akan ada acara di ruangan tersebut. 

photo.JPG

Tuesday, July 3, 2012

Khoo Kongsi Temple

Khoo Kongsi Temple adalah "rumah adat" keluarga besar bermarga "KHOO" di Penang. Kuil ini dibangun oleh Keluarga Khoo pada tahun 1906 dan menjadi kuil terbesar di Penang. Terletak di Lebuh Cannon, masih di situs heritage Georgetown. Terdiri dari 2 bagian besar bangunan, kuil dan teater, dan dikelilingi oleh perumahan dan sekolah khusus untuk keturunan Khoo. Seakan-akan menjadi pusat pemerintahan tersendiri.

photo.JPG

Kuil ini sangat indah sekali dengan ornamen-ornamen khas cina yang dibuat oleh seniman-seniman yang didatangkan dari negeri tirai bambu tersebut. Saya sangat takjub dengan ukiran-ukiran yang sangat detail dan hiasan-hiasan lainnya yang bikin saya berdecak kagum. 

photo.JPG

Keindahan kuil ini juga pernah terekam dalam film The King and I yang dibintangi oleh Jodie Foster dan Chow Yon Fat. Masih ingatkan adegan anak-anak bermain di halaman luas, belajar di kelas terbuka atau kasih tak sampai antara Anna dan Sang Raja? Ya... saya pun membayangkan adegan-adegan tersebut sambil memandang ke seluruh kuil ini.

Pusing-pusing di Penang

Penang atau orang Malaysia melafalkannya Pinang atau Pineng, salah satu pulau yang terletak di Semenanjung Malaka. Dapat dicapai dengan penerbangan langsung dari Bandung, perjalanan kurang lebih 2 jam. Kota ini merupakan salah satu Unesco Heritage site dengan bangunan-bangunan tua yang masih terawat dan asri. Saya mengunjungi kota ini karena pas ada promo penerbangan Bandung-Penang dengan harga yang murah dan liburan sekolah anak-anak.

photo.JPG

Menikmati kota Penang haruslah dengan santai dan tidak terburu-buru, terutama menikmati detail bangunan pecinaan dengan detailnya yang sangat indah. Jangan lupa untuk membawa topi, payung dan sunblock untuk menyusuri kota pinang karena panas matahari yang menyengat. 

photo.JPG

Selain daerah pecinaan, bangunan-bangunan dengan arsitektut Inggris juga sangat banyak bertebaran di Georgetown. Mulai dari pertokoan, perumahan, sekolah, gedung pengadilan, sampai dengan benteng pertahanan masih terawat dan bisa dinikmati detailnya



Tapi jika sang dahaga datang, jangan khawatir, hampir diseluruh pojok kota terdapat kedai-kedai makanan dan minuman untuk mengilangkan rasa haus. Hmmm es kacang merah dengan topping es krim vanilla atau es krim jagung sangan cepat menghilangkan panas dan dahaga hanya dengan harga RM4.

photo.JPG 

Jika ingin city tour gratis, tersedia bus hop on CAT yang siap mengantarkan mengelilingi bagian kota Georgetown. Walaupun gratis, bis ini sangat nyaman dengan ac dan tingkat kebersihan yang tinggi. Tapi jika ingin lebih jauh lagi... hanya dengan RM 3, kita dapat mengelilingi tempat-tempat lain yang menarik lainnya, seperti ke Pantai Batu Feringghi, Balik Pulau, Tanjung Bahang, dll.

photo.JPG

Tak terasa hari menjelang Malam, tapi Adzan Maghrib belum berkumandang, padahal jam menunjukkan pukul 19.20 waktu setempat. Oh, ternyata disini Maghribnya jam 19.30. Dan toko-toko menutup bisnisnya setelah Magrib. Tapi jangan khawatir, untuk kedai-kedai makanan banyak yang buka 24 jam. Yuk ah, siap-siap pulang dulu beristirahat sejenak dan hunting nasi kandar untuk makan malam....