Friday, December 28, 2012

Nasi Grombyang, primadona Kota Pemalang

Liburan kali ini diisi dengan perjalanan menuju ke daerah Jawa Tengah, bertepatan dengan reuni keluarga besar suami yang berasal dari Bulumanis, Pati, Jawa Tengah. Sebetulnya sih saya hanya melintasi kota-kota karena tidak terlalu lama tinggal di satu tempat. Agak menyesal juga karena semua hanya dilewati secara singkat, jadi saya tidak sempat ekplore daerahnya. Tapi walaupun demikian, sempet juga sih motret dan terkesima dengan hal-hal yang belum pernah saya coba diantaranya kuliner (selamat datang makanan manis). Setelah melalui perjalanan arah pantura, saya menikmati makan siang di Pemalang di Pasar Anyar. Disana ada warung nasi Grombyang yang enak. Nah bentuk dan rupanya seperti ini. 
 
Nasi pekalongan
Maafkan, kesalahan judul harusnya Pemalang....

Lokasinya berada di Pasar Anyar, tepatnya di Jalan RE Martadinata, Pemalang, sebrang tempat bersalin/ bidan. Warung Nasi ini selalu penuh dikunjungi walaupun sudah lewat jam makan.

Pasar anyar Kelezatan Nasi Grombyang berasal dari Daging kerbau yang digunakan. Katanya disebut Grombyang karena jumlah kuahnya yang lebih banyak dari elemen nasi dan sayurnya, sehingga isinya grombyang-grambyang. Hehehhehe memang sang nasi jadi berenang bebas dalam mangkok kecil. 

Bakul

Ada yang bilang kalo Nasi Grombyang itu mirip dengan Nasi Rawon ataupun Nasi Soto. Tapi sebetulnya berbeda sekali, karena Nasi Grombyang warnanya tidak sepekat nasi Rawon dan tidak ada telur asin dan toge pendek. Sedangkan dengan soto dibilang mirip karena sama-sama berkuah. 

Siap2

Wednesday, December 19, 2012

Menu Tengah Bulan ....

Apa jadinya kalo masuk tengah bulan, suami sakit gigi, Bandung macet parah dan anak-anak minta menu istimewa (padahal ibunya bukan seorang ratu dapur yang handal). Pengen mesen makanan delivery yang sesuai selera rasanya isi dompet memberikan lampu kuning. Nggak tega rasanya kalo si isi kantong nggak masuk sampai akhir bulan karena foya-foya di awal bulan heehehehh. 

Akhirnya diputuskanlah untuk mengamuk di dapur dengan bantuan Chef Google untuk mengatasi semua persoalan yang ada di tengah bulan ini. Dengan berbagai faktor tambahan di atas, didapatkanlah keputusan sbb: Menu tengah bulan adalah Nasi Tim Ayam ala Gizi (Tukang jualan nasi tim yang pake gerobak tulisan GIZI)  karena Direktur Rumah Tangga sedang sakit gigi dan Puding Coklat ala Hokben.

Nasi tim

Setelah pencarian yang serius oleh Chef Google, didapatlah Resep Nasi Tim Ayam yang diambil dari blognya Mbak Elkaje. Seluruh isi resep dipahami baik-baik dan dimodifikasi karena persediaan bahan di kulkas pun terbatas, hanya ada filet ayam. Hehehheh dilarang protes kalo saya bikin dengan segala nggak ada bahannya. Dan resepnya adalah 

Bahan-bahan:
AYAM TUMIS :
2 sdm minyak wijen, untuk menumis (pakai minyak goreng atau minyak ayam juga boleh)
3 siung bawang putih, cincang halus
2 cm jahe, geprek
500 gr daging ayam, potong dadu 1 cm
2 sdm kecap asin
2 sdm kecap manis
1 sdm angciu (optional) ------> nggak pake
200 gr jamur merang, belah 4 atau 6 -------> nggak punya
(kalau suka, jamur shitake kering, agar lebih harum)
100 cc air/kaldu
2 sdm maizena, encerkan dengan sedikit air -------> nggak ada pake tepung terigu aja
NASI TIM :
1 sdm minyak goreng, untuk menumis
1 sdm minyak wijen, untuk menumis
1 siung bawang putih, cincang
2 cm jahe, geprek
1 sdm kecap asin
garam
500 gr beras pulen, cuci, tiriskan
1200 cc air (atau lebih, kalau mau lebih lembut nasinya)

PELENGKAP:
2 sdm Tong Cay -------> nggak pake
3 batang daun bawang, iris halus, untuk taburan
sawi hijau/bokcay rebus --------> nggak ada
KUAH AYAM :
1 sdm minyak goreng, untuk menumis
1 sdt minyak wijen, untuk menumis
2 siung bawang putih, cincang
1 cm jahe, geprek
1,250 cc kaldu ayam
½ sdt merica bubuk
1 sdt garam

Thursday, December 6, 2012

My Cousin Big Fat Bataknese Wedding

Tepat satu minggu yang lalu, saya menghadiri rangkaian acara pernikahan sepupu saya. Kenapa rangkaian, karena dua minggu yang lalu mereka telah melakukan upacara dan resepsi dengan adat mempelai wanita yang berasal dari Aceh dan kali ini acara ngunduh mantu dengan adat Batak Angkola-Mandailing. Bagi keluarga kami yang berasal dari Tapanuli Selatan, acara adat besar dalam kehidupan itu yang sangat besar adalah sukacita, dan duka cita. Pernikahan adalah horja (pesta) sukacita yang diperingati dengan meriah. Dibawah ini cerita singkat saat pernikahan sepupu saya yang seru diikuti.

Jemput

Acara pertama adalah menjemput mempelai wanita. Sebelum keluarga berhasil menjemput mempelai wanita, diadakan acara pemberian bekal untuk mempelai wanita di kampung mempelai pria. Yang diberikan adalah seperangkat alat dapur, tikar, kasur, beras, dan ayam betina hidup. Heheheheh udah cantik bawa-bawa ayam deh....

Sanggul

Sekarang perjalanan ke rumah mempelai pria dengan iring-iringan sanak saudara. Penganten ditudungi dengan payung warna kuning. Hehehhehe jadi raja dan ratu sehari deh...

Pangupa

Sesampainya mempelai wanita di rumah mempelai pria, diadakan acara adat pemberian marga karena mempelai wanita berasal dari luar suku batak, dan acara lainnya ( hehehehheheh nggak ngerti). Tapi yang jelas, diadakan acara mangupa dengan memberikan pangupa (nasi komplit dengan lauknya). Pangupa ini mempunyai tingkatan-tingkatan. Yang paling sederhana adalah pangupa yang terdiri dari nasi, telur ayam dan garam. Tingkat selanjutnya adalah pangupa manuk yang berisi ayam, pangupa hambeng yang berisi kambing dan yang paling tinggi adalah pangupa horbo yang berasal dari kerbau.

Horbo

Waktu saya menikah, saya diberikan pangupa hambeng . Tapi kali ini pangupa yang diberikan adalah pangupa yang berasal dari kerbau. Nggak percaya...tuh liat aja kepalanya yang dipasang didepan rumah lengkap dengan pawang kerbaunya hihihihihihihihi 

The bride

Selama acara mangupa, para sanak saudara memberikan segala nasehat terbaiknya bagi mempelai wanita sebagai anggota keluarga. Lumayan lho, duduk dibawah mendengarkan semua wejangan. Sedikit pegel dan berat kepala karena bulang (mahkota penganten) yang dipakai seharian.

Monday, December 3, 2012

how to make a picture looks good, maximize your gadget

Saya sebetulnya nggak terlalu pandai dalam mengolah kata-kata dalam blog. Oleh karena itu menampilkan foto yang enak dipandang mata menjadi penting kerena saya ingin bercerita lewat foto yang saya ambil. Motret juga nggak jago-jago amat, masih tahap belajar, bahkan untuk ngapalin the golden triangle aja perlu beberapa bulan untuk mengerti. Karena itu untuk  mendapatkan foto yang baik, saya belajar mengolahnya dengan proses digital. Sebetulnya saya tidak mengerti proses olah digital yang baik dan benar. Semua saya pelajari lewat membaca blog oranglain, google dan youtube.  Saya hanya mengolah setiap foto berdasarkan selera pribadi, bukan menurut pedoman baku olah digital. Software yang saya gunakan pun semuanya gratisan hasil download-an di itunes atau android. Hasil dari oldig (olah digital) dari handphone ataupun tablet tidak kalah hasilnya dengan hasil seorang profesional.. Menurut saya pribadi, software ataupun aplikasi foto favorit yang membantu saya adalah :
   
1. PS Express :  
dikenal juga sebagai Photoshop Ekspress. Fitur-fitur yang ada sudah sangat disederhanakan di bandingkan Photoshop yang biasa digunakan para fotografer profesional. 
photo.JPG

Fiturnya ada pengatur cahaya, contrast, sharpen, dll. Tapi yang sering saya gunakan adalah effect otomatis yang dibuatkan oleh PS express. Saya tidak usah berpikir panjang masalah contrast, dodging, burning, dll, tinggal geser-geser...voila, berubah lah foto saya menjadi cantik...


Hani ps