Friday, July 6, 2018

Karena Green Tea bukan hanya Matcha

Postingan ini sebenernya iseng-iseng aja sih, sejak banyak banget yang menanyakan apa sih bedanya green tea dan matcha. Kenapa saya mesen green tea yang datang hanya teh biasa atau kenapa saya mesen green tea yang datang matcha. Nah, sebelum salah pengertian yuk kita kenali apa saja sih yang dibilang Japanese green tea itu. Kebetulan saat break kampus saya sempet intership di perusahaan teh di Kakegawa, Shizuoka. Saya share ya informasinya.


Japanese green tea atau disebut juga dengan Ocha, berasal dari pohon teh yang seperti kita kenal di Indonesia. Hanya karena perbedaan prosesnya, yang tidak melalui proses roasting (panggang), teh Jepang tetap berwarna hijau sedangkan teh Indonesia pada umumnya berwarna merah atau hitam karena proses roasting tadi. Teh Jepang diproses dengan cara di-steaming (diuap), karena tidak melalui proses roasting, selain warnanya hijau, oksidasinya sedikit, sehingga teh hijau lebih unggul dalam urusan anti oksidan daripada teh yang dipanggang. Proses steaming ini yang akan membedakan jenis-jenis teh hijau. Penghasil terbesar teh di Jepang adalah Perfektur Shizuoka tetapi yang terkenal Uji, Kyoto.


Wednesday, May 16, 2018

Bingung pilih omiyage khas Jepang, Gotochi bisa jadi solusi

 nakatsugawa

Kira-kira kalo ada pertanyaan kapan terakhir mengirim surat atau kartu pos, jawaban kita bisa langsung atau harus mikir dulu ya? Kemudahan berkomunikasi secara elektronik membuat kita melupakan ritual menulis surat ataupun mengirim benda pos lainnya seperti wesel pos, warkat pos dan kartu pos. Tapi tidak dengan masyarakat yang tinggal di Jepang. Seni berkabar menggunakan jasa pos ini masih terus digunakan untuk mengirim surat, mengirim wesel dan kartupos. Kebiasaan mengirim kartupos saat tahun baru juga masih terus mereka lakukan sampai sekarang. Kalo di Indonesia rasanya mengirim SMS sudah cukup saat hari besar tanpa repot mengirimkan kartu dan harus capek-capek ke kantor pos.


Masyarakat Jepang senang mengirimkan kartu pos ke koleganya dengan gambar-gambar yang indah, bahkan dengan kartu-kartu unik.Bahkan tidak jarang mereka membuat sendiri kartu pos, baik manual atau memanfaatkan printer-printer khusus kartu pos di kombini. Bahkan kantor pos pun tidak mau ketinggalan, rajin mengeluarkan seri terbaru setiap musimnya.


Tuesday, April 17, 2018

Pengalaman mengurus pindahan sekolah anak dari Jepang ke Bandung

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu sampai akhirnya saya dan anak-anak harus kembali. Rasanya nggak puas begitu waktu sudah mendekati, rasanya banyak sekali hal yang belum sempat dikerjakan. Selain  itu saat beres-beres dan packing rasanya sangat buru-buru... pokoknya rasanya masih ada yang kurang. Tapi mau nggak mau memang kami harus kembali lagi berkumpul dengan orang-orang tercinta di Bandung.

Hal pertama yang saya lakukan sesampai di Bandung, yaitu mencari sekolah anak-anak. Dan ini jadi pengalaman tersendiri, mengingat saat di Jepang, urusan sekolah anak adalah urusan yang sangat mudah. Berbekal akte kelahiran dan zairyu card (KTP), otomatis anak-anak mendapatkan sekolah yang lokasinya dekat dengan rumah. Dan saat itu juga langsung bisa ikut belajar dengan modal pengantar dari kantor dinas pendidikan setempat. Nah saat kembali ke Indonesia, pengurusan sekolah anak tidak semudah itu tapi juga tidak susah-susah amat asal kita ikut aturan mainnya.

Berikut ini ada beberapa langkah yang harus kita lakukan untuk bisa dan mendapatkan surat penyaluran siswa dari Kemendiknas. Dan langkah ini harus saya mulai saat saya masih berdomisili di Hamamatsu. Jadi pastikan mengurus kepindahan sekolah anak tidak dilakukan "ngedadak", perlu persiapan waktu juga informasi yang tepat.

Langkah pertama adalah meminta surat keterangan dari sekolah dimana anak kita belajar. Mintalah dalam Bahasa Inggris) syukur-syukur bisa dapet yang Bahasa Indonesia). Surat keterangan yang menunjukkan tingkat sekolah anak akan diperlukan untuk membuat surat keterangan pindah di Atase Pendidikan KBRI Tokyo. Jangan lupa, cek kesesuaian nama anak di surat keterangan sekolah, akte kelahiran dan paspor. Semua harus sama jangan ditambahi atau dikurangi.

Kedua, buatlah surat permohonan pindah sekolah ke Atase Pendidikan. Ingat, karena banyaknya permintaan, diharapkan surat permohonan dua minggu sebelum kepulangan sudah diajukan. Selain surat permohonan, jangan lupa masukkan fotokopi surat keterangan sekolah, fotokopi akte kelahiran anak, fotokopi paspor anak dan orangtua, data anak. Bagi yang tinggal jauh dari Tokyo bisa mengirimkan surat melalui pos dan jangan lupa amplop balasan (saya menggunakan leter pack 310 yang telah ditulis alamat pengiriman). Keterangan lebih lanjut bisa dilihat di hompepage  Atase Pendidikan KBRI Tokyo