Monday, April 13, 2015

[tinjauan pustaka] Where the wild things are

Judul Buku : Where The wild things are
Tahun penerbitan : 1963
Pengarang : Maurice Sendak
Genre : Buku Anak
Awards : Caldecott Medal 1964



Penjelajahan imajinasi terliar dari seorang anak yang sering bikin meledak sang ibu. Max, anak berusia 6 tahun acapkali  membuat sang ibu naik pitam. Puncaknya saat Max berpakaian srigala dan membuat keonaran, sang ibu menyuruhnya diam dan menjulukinya si mahluk buas. Max membalas perkataan ibunya, "kan kumakan kau" dan hadiah kurungan kamar tanpa makan malam diberikan sang ibu karena kelakuannya. Dalam masa hukuman kurungan, kamar Max berubah menjadi hutan liar lengkap dengan mahluk-mahluk buas khayalannya. Dengan gagah berani Max menaklukan seluruh mahluk buas dan menjadi raja diantara mahluk terbuas. Tapi, perut lapar dengan bayangan sedap masakan dan kasih ibu membuat Max menaiki perahu dan kembali ke rumahnya. 

Bagian favorit saya adalah ketika halaman-halaman buku ini penuh dengan gambar-gambar detail goresan pinsil dari Maurice, seperti Max sedang bermain sesuka hati dengan para Mahluk Buas. Anak-anak biasanya akan tertarik dan berinteraksi bertanya tentang gambar yang ada. 

Max, seperti anak lain seumurnya, mengesalkan, sok tau tapi nggak bisa ditinggalkan ibu tercinta dan terbukti ketika rasa lapar yang tidak tertahankan, mengalahkan pertemanan khayalan Max demi sepiring makan malam dan kelembutan ibunya. 

Buku ini ditulis dan diilustrasi oleh Maurice Sendak pada tahun 1963 dan mendapatkan  Caldecott Book Award 1964, ajang prestasi buku dan ilustrasi anak di Amerika. Selain itu buku ini oleh Tom Hanks dan Warner Bros dibuat versi filmnya pada tahun 2009 dengan judul yang sama.Menjadi salah satu ikon cerita klasik dan digemari oleh anak-anak usia sekolah dasar di Amerika.



Buat para ibu-ibu yang punya anak-anak, buku ini sangat membantu menjelaskan 'parental love', bahwa kasih sayang ibu adalah segalanya bagi anak. Format buku yang "anak' banget (halaman huruf dan gambar terpisah) tidak akan membuat anak-anak bingung dan memberi kesempatan berinteraksi dalam cerita. berkreasi dengan dongeng sendiri walaupun buku dalam Bahasa Inggris.

Thursday, April 9, 2015

Randoseru yang nggak seru harganya...

Rondoseru, tas kotak kulit (ataupun seperti kulit) yang jadi item wajib anak sekolah SD di Jepang itu sepertinya mulai mencuri perhatian semua orang. Padahal sih bentuknya cuman kotak kaku, warna hitam dan merah (tapi mulai juga ada warna-warna lainnya, mengikuti selera pasar). Randoseru bukan kata bahasa Jepang, tetapi bahasa Belanda RANSEL yang diadaptasi menjadi rand(o)-sel(r)-u, jadilah randoseru.
Kalo nonton Dorameon pasti inget deh adegan-adegan Nobita jatuh trus bukunya berhamburan dari randoseru yang nggak dikancingkan. (Padahal randoseru akan mengunci otomatis). Maklum, namanya juga Nobita pasti clumsy dan riweuh.

foto: kaskus

Randoseru ini jadi ngehits banget dan sepertinya jadi oleh-oleh turis yang berkunjung ke Jepang gara-gara Zooey Deschanel, pemain seri New Girl kelihatan lagi gendong tas ini. Entah karena unik atau karena kenyamanan, Zooey selalu membawa dan orang-orang jadi pengen tau itu barang apa sih? Hihihihi padahal di Jepang sendiri jadi pembahasan, karena orang dewasa dan randoseru itu dua hal yang nggak ada sambungannya. 

foto : rocketnews24

Randoseru lazimnya dipakai anak-anak Sekolah Dasar di Jepang. Harganya lumayan fantastis, sekitar 30.000-50.000 Y (sekitar 3-5 Juta Rupiah saja). Tapi, garansi yang diberikan selama anak bersekolah di SD, jadi sekitar 6 tahun. Jadi, menurut temen saya yang anaknya bersekolah SD disana, kalo sekolah SD di Jepang itu gratis/ murah, yang mahal beli tas sekolahnya wkwkwkkwkwkw. Tapi untuk pendatang, biasanya sekolah memberi pinjaman randoseru sampai si anak punya sendiri. Biasanya toko-toko besar seperti Takashimaya, Isetan, ataupun Don Quixote (semacam Matahari Dept. Store) menjual randoseru, dan stock baru akan banyak tersedia di bulan April pas pendaftaran murid baru. Sayangnya orang Jepang nggak tega beliin randoseru second untuk anaknya (wong anaknya cuman sekali masuk SD hehehehhe), walaupun di pasar-pasar minggon suka ada juga yang menjual bekasnya. Tapi kalo untuk pendatang sih, sah-sah saja memakainya, maklum harga fantastis randoseru bisa membolongi dompet kedasar-dasarnya.

foto: google

Biasanya orang tua akan membeli randoseru terbaik untuk putera-puterinya yang akan bersekolah SD sebagai tanda bahwa anaknya sudah besar sudah bisa bersekolah. Dan randoseru akan dipakai terus selama 6 tahun sampai si anak menamatkan sekolah dasarnya. Hmmmm pasti pada mikir ya, tas untuk anak SD aja saingan ama harga tas gaya emaknya wkwkkwkwkwk. Tapi beneran, acara beli randoseru ini memang kewajiban untuk orangtua sebagai memperingati moment anaknya sekolah..... hehehehhe memangnya saya, anak masuk SD aja disuruh pake tas bekas kakaknya, masih bagus kok....


Tapi saya nggak bisa nolak juga ketika anak saya meminta dibelikan randoseru yang nggak seru harganya. Anak saya udah ngumpulin uang jajan selama setahun untuk bisa meminang tas kotak ini, dan nggak tega ngeliat ekspresi mukanya ketika melihat harga dan tabungan masih jauh. Sssstttt, suami saya punya crazy idea untuk mendapatkan tas itu. Katanya kita kipas-kipas aja 5 lembar duit 1000 yen ke anak-anak SD, sapa tau ada yang nakal pengen punya uang. Sayangnya rencana itu pasti nggak akan berhasil, wong itu anak-anak Jepang nggak ada yang mata duitan wkwkwkkwkwkkw.

Saya nggak sengaja menemukan satu-satunya randoseru baru yang masih berlabel 10.000 yen di Akibahara, dan dengan semangat menebusnya. Bapak penjual, menjelaskan bahwa itu tas terakhir yang dia jual, terus kartu garansi selama 6 tahun, dan memeriksa gerakan tali didasar tas. Dasar tas yang berengsel besi itu bertujuan untuk menjaga kelenturan tali randoseru, berbeda dengan ransel yang kita pakai, gerakannya nggak bisa ke semua arah. Gerakan ini dimaksutkan agar tas bisa mudah dilepaskan dari badan anak.



Nah kalo gambar diatas adalah bagian terkaku yang kena dengan punggung langsung. Tujuannya adalah untuk membentuk punggung anak SD yang masih lentur menjadi tegap dan tidak bungkuk. Selama 6 tahun, tas ini akan membentuk punggung yang lurus dan tegap. Sedangkan tebalnya randoseru juga memang sudah standar. Tujuannya untuk melindungi anak ketika jatuh punggung terlebih dahulu. Dengan ketebalan yang sudah ditentukan, randoseru akan melindungi kepala anak dari benturan ke tanah atau lantai. Berat randoseru pun selalu dibawah 1 kg. Jadi bentuknya aja yang besar, beratnya sih ringan di punggung anak. Hihihihi hebat yah, segalanya dipikirin demi safety anak-anak.
 

 

Nah kalo ini posisi tas terbuka lebar, didalamnya ada kompartemen-kompartemen untuk menyimpan peralatan tulis-menulis. Terus ada daftar pelajaran yang tertempel di tas, jadinya nggak ada alesan untuk lupa kalo hari ini belajar apa aja. (Berarti Nobita itu bener-bener keterlaluan ya bisa salah jadwal ulangan wkwkwkkwk). Banyak sangkutan-sangkutan untuk menggantung keperluan anak seperti alarm keselamatan, payung, tempat bekal, kartu bus. Tapi terlepas dari harganya yang nggak seru itu, randoseru memang benar-benar sudah menjadi iconnya pelajar SD Jepang. Walaupun mereknya berbeda (Nike dan Puma juga bikin randoseru lho), tapi lebar, besar dan beratnya standar dari ujung barat ke timur Jepang. Hmmmm berminat menukar tas Prada anda menjadi randoseru seperti Zooey? Keliatannya keren juga ...:)