Tuesday, February 28, 2017

Hina Matsuri bukanlah festival yang menghina

 photo 43402EF9-D05E-4216-A3E8-D127BBC7770B_zpsfbrq4zoy.jpgSetiap tanggal 3 Bulan Maret di Jepang diperingati sebagai Hina Matsuri atau terjemahan bebasnya Festival Hina tapi sungguh ini bukan festival yang saling menghina. Kata Hina sendiri berasal dari kata Hina Ningyo (ひな人形) atau boneka perempuan. Dan festival ini dipersembahkan untuk anak perempuan, mendoakan kebahagiaan dan kesehatannya.

Untungnya jadi mahasiswa ya gini deh, kampus selalu mengadakan acara perkenalan budaya dan kita cepet-cepetan daftar kalo mo ikutan. Saya berkesempatan untuk melihat dari dekat pameran boneka hina ini di Kanzanji Temple, Fukuroi. berangkatlah bersama 12 peserta lainnya dan didampingi Sensei. Dengan kereta JR Lokal, kami berangkat dari Stasiun Hamamatsu menuju Stasiun Fukoroi dan selanjutnya bus milik pemda menjemput kita untuk mengantar ke tempat Hina Matsuri. Ini kali kedua saya mampir kesini, sebelumnya saya ikut juga acara Hi Matsuri (Festival Api) Bulan Desember tahun lalu. 

 photo 4AC8CF07-48AD-4F51-8224-838910960977_zpstmdn1egy.jpg
 photo 157ADC89-8BDE-4486-A83D-62FF0B0B8CC7_zpsxeavgemc.jpg


Tuesday, February 21, 2017

Lima teknologi tepat guna saat musim dingin tiba

Tahun ini merupakan tahun kedua saya mengalami musim dingin di Hamamatsu. Perubahan suhu yang berangsur-angsur ke satu digit dan malah ke minus harus dihadapi saya tanpa bisa ditawar lagi. Yang pasti jadinya mager dan ngemil terus... udah kebayang naek sepeda kena angin..brrrrr.

Dulu, seingat saya, gambaran menghadapi salju dan musim dingin yaitu menggunakan pakaian tebal supaya badan tetap hangat. Tapi kalo diperhatikan, penduduk lokal kayaknya nggak terganggu dan beraktifitas biasa aja dengan suhu yang rendah ini. Setelah diselidiki (hahahhah kayak detektif partikelir aja) kok bisa udara dingin gini masih pake celana pendek, ternyata mereka memanfaatkan teknologi yang menurut saya tepat guna dalam menghadapi dingin. Jarang orang Jepang memakai jaket tebal (kecuali di Hokkaido yang memang selalu bersuhu minus) selama fuyu (winter). Dan inilah teknologi yang bikin saya takjub cara mereka menghadapi musim dingin. Saya nggak tau pasti apa di negara yang memiliki musim dingin menjual pula peralatan seperti yang ada di Jepang, Apa aja sih yang bikin mereka selalu nyaman selama musim dingin, yuk dibahas.... Barang-barang ini juga bermanfaat buat teman-teman yang pengen menikmati fuyu (winter) di sini.

1. Pakaian dengan teknologi Heattech
 photo 81B5063D-ACA3-43F4-8300-43943332D99E_zpsz6h5ahw5.jpg
sumber :jpgo1688.pixnet.net
Bukan Jepang kalo nggak ngulik apapun, contohnya produsen pakain Uniqlo menemukan teknologi heattech untuk menghadapi musim dingin. Teknologi ini menahan dan membuat badan tetap hangat dari kelembaban kulit manusia. Terus nggak bikin bau badan lagi walaupun dipakai lebih dari sehari. Bahannya tipis dan ringan tapi hangatnya mungkin lebih dari jaket tebal. Jadi teknologinya kehangatan diciptakan dari badan pemakai produk ini. Makanya jangan heran kalo melihat orang jalan-jalan memakai celana pendek dan stocking nggak kedinginan.... karena beliau-beliau ini memakai produk yang sangat.inovatif ini,  tetap bergaya di musim dingin. Harganya juga nggak terlalu mahal, cuman pilihan model dan warna saja yang terbatas. Pernah suami saya iseng make heattech di Bandung, hasilnya seluruh badannya mandi keringat. Saya belum dapet info apakah di Jakarta sudah tersedia produk ini. Untuk bocoran saja, atasan heattech bisa dibandrol sekitar 790Y. Level kehangatan yang dijual juga beragam, ada heattech, super heattech dan ultraheattech, disesuaikan dengan keinginan pembeli.