Setiap tanggal 3 Bulan Maret di Jepang diperingati sebagai Hina Matsuri atau terjemahan bebasnya Festival Hina tapi sungguh ini bukan festival yang saling menghina. Kata Hina sendiri berasal dari kata Hina Ningyo (ひな人形) atau boneka perempuan. Dan festival ini dipersembahkan untuk anak perempuan, mendoakan kebahagiaan dan kesehatannya.
Untungnya jadi mahasiswa ya gini deh, kampus selalu mengadakan acara perkenalan budaya dan kita cepet-cepetan daftar kalo mo ikutan. Saya berkesempatan untuk melihat dari dekat pameran boneka hina ini di Kanzanji Temple, Fukuroi. berangkatlah bersama 12 peserta lainnya dan didampingi Sensei. Dengan kereta JR Lokal, kami berangkat dari Stasiun Hamamatsu menuju Stasiun Fukoroi dan selanjutnya bus milik pemda menjemput kita untuk mengantar ke tempat Hina Matsuri. Ini kali kedua saya mampir kesini, sebelumnya saya ikut juga acara Hi Matsuri (Festival Api) Bulan Desember tahun lalu.
Festival ini dirayakan oleh setiap keluarga yang memiliki anak perempuan dengan menghias boneka hina (boneka porselen khas Jepang) dan memajangnya mulai dari bulan Pebruari sampai tanggal 3 Maret. Yang terpenting adalah menurunkan boneka hina pas tanggal 3 Maret, keterlambatan memasukkan boneka akan berakibat fatal.... sang anak akan telat atau tidak akan menikah.Yang menarik dari Hina Matsuri ini adalah cara menyusun boneka, biasanya 10 buah, yang pasti akan berbeda setiap rumahnya. Biasanya terdiri dari satu boneka pangeran, putri, 3 dayang-dayang dan 5 pemain musik. Disusun rapi bertingkat dengan asesoris lengkap.
Kalo liat susunan 10 boneka lengkap sih, enak liatnya. Nah kalo ada 1200 boneka rasanya gimana? Hahahhhahaha yang pasti saya langsung teringat episode Chibi Maruko Chan yang takut sama boneka ini. Awalnya saya nggak ngerti, kan ini festival buat anak perempuan tapi kenapa anak perempuan, biasanya umuran anak SD justru pada takut sama festival ini. Ternyata oh ternyata...... tatapan mata Hina-Ningyo yang tajam emang rada-rada mengerikan sih, apalagi ada 1200 buah.... beneran kowai desu ne... Kata temen saya "me ga kowai desu" (matanya mengerikan). Saya nanya sama anak perempuan saya, mau nggak diajak liat boneka hina...kata dia nggak mau, takut. Anak jepang aja takut bu, apalagi aku...wkwkkwkwkwkwkw
Kalo dilihat secara detailnya sih 1200 boneka ini semua mempunyai ekspresi dan posisi satu sama lainnya. Misalnya para pemain musik di barisan bawah memiliki posisi kaki yang berbeda, ekspresi para dayang-dayang pun berbeda. Jadi bisa dibayangkan boneka sebanyak ini tidak ada kesamaannya. Hal ini dimungkinkan karena hina ningyo dibuat secara hand-made bukan secara produksi masal.
Tanda-tanda hina-matsuri akan tiba adalah diputarnya lagu Ureshii Hina Matsuri di setiap sudut toko, juga makanan tradisional yang ada hanya pada saat festival berlangsung seperti Chirashi Sushi, Hishimochi, dan Hina arare yang gambarnya pasti pasangan boneka hina. Kalo versi moderennya sih banyak sekali boneka hina-matsuri, bahkan Micky dan Minnie pun didandani sebagai Hina-Ningyo di Disney. Selain itu hina matsuri juga sebagai tanda bahwa Musim Semi tiba dan sakura akan mekar dalam beberapa minggu. Tradisi matsuri disini nggak ada habis-habisnya sesuai dengan datangnya musim. Se mua saat selalu dijadikan festival, jadi buat kita seru-seru aja sih. Hmmm musim semi tiba, berarti siap-siap dapet undangan buat menikmati sakura, hanami dan piknik di koen niy .... semangat....
Wah, jadi pengen ke Jepang cepet-cepet nih, biar bisa ngeliat festival Hinamatsuri, tapi sayangnya tanggal 3 Maret udah besok dan itu nggak mungkin banget buat aku kesana. haha.
ReplyDeleteTenang Mbak, festivalnya masih banyak lagi kok dalam setahun. Bentar lagi hanami, bulan mei ada tako matsuri, musim panas ada hanabi. Nggak ada matinya deh festival disini....
DeleteSaya baru tau cerita tentang terlambat nurunin ningyonya. Serem juga tuh mitosnya.
ReplyDeleteMitosnya memang serem yah... niatnya mo doain anak sehat kalo lupa malah jadi fatal ya...
DeleteKeren.. Jepang emang ok banget dalam hal budaya.. (y)
ReplyDeletebetul, mereka menjaga betul kebudayaannya karena selalu menjadi bangsa yang tertutup selama ribuan tahun.
DeleteWiih pengetahuan baru nih^^ tfs ya Mak^^ yang aku suka dari Jepang adalah kartunnya hihi
ReplyDeleteSemua handcraft mereka memang keren-keren, entah mengapa di era digital ini masih saja buatan tangan nomor satu disini. Padahal secara teknologi mereka sudah sangat advanced, tapi ketrampilan tangan masih yang utama
DeletePertama kali membaca tentang Hari anak di jepang pas masih SD, ada ilustrasinya yg imut-imut, hari anak cewek ada boneka dan hari anak cowok ada ikan-ikan gitu, membacanya jadi menghayal ada di jepang, maklum masih anak kecil waktu itu :D
ReplyDeleteHabis baca ini baru tau ternyata kalau telat nurunin bonekanya ada mitos seramnya juga ya mba,hihi.. Emang serem sih matanya itu *_*
Seru banget y mba kayanya tinggal di jepang. Ditunggu post soal musim semi dan hanaminya~ ^^
Terimakasih sudah berkunjung ke mari Mbak. Hihihihi kalo satu masih lucu si boneka, tapi kalo udah ribuan hadeuh....
DeleteSiap, nantikan postingan hanami akan hadir beberapa saat lagi ya
Katanya boneka hinawari ini mahal lho..
ReplyDeleteEfek baca komik conan haha
Iya, mahal pake banget. Maklum semuanya dikerjakan secara manual, mulai dari boneka sampe asesorisnya. tapi...disini semua memang nggak ada yang murah juga sih.... sambil memandang tomat satunya harga 200Y hiks
Deleteaku kok merinding ya liat boneka sebanyak ituuuh ... klo aku kesampaian ke jepang, duduk cantik di bawah pohon sakura aja sambil mampir ke kuil2
ReplyDeletehahahahh yang lucu acara ini untuk anak-anak perempuan, yang ada si anak-anaknya malah nangis ketakutan
Deletejujurnya aku jg takut kok mba liat boneka ini ;p... mungkin yaa yg bikin serem krn dibedakin tebel putih gitu, trs mata kecil dan mulut merah bgt.. ini ingetin aku ama joker :D .. makanya rada serem ngliatnya... udh gitu diperhatiin lama2 kyk hidup pula ;D
ReplyDeletematanya yang bikin serem ya...
DeleteSaya baru tahu ada tradisi begini di Jepang...
ReplyDeleteKebayang deh bonekanya banyak, dibedakin putih tebal, matanya begitu, mulutnya merah...ih rada merinding juga lihatnya ya Mbak...
Salam,
saya juga betah di ruang yang banyak bonekanya itu....
Deleteralat...nggak betah wkwkwkkw
Deletewah asyik Nit bisa difasilitasi liat festival ini..
ReplyDeleteeh kalau di rumah2 juga pada majang boneka porselen ini?
bagaimana yang rumahnya kecil ya mau pajang boneka porselen sebanyak ini
ngeri pecahlah
iya Kak, sambil menyelam minum air wkwkkw. Di rumah-rumah yang ada anak perempuannya mereka masang juga, hanya sepasang aja nggak sampai satu set penuh.
DeleteBoneka Hina nya cantik-cantiiik. Tapi aku maunya liat aja, kayaknya iya bener, serem kalo ditaroh di rumah. Hiiii
ReplyDeleteplus mitos kalo telat nurunin bakal tela nikah lagi...haduh
DeleteIstimewa juga ya perempuan didoain gini biar bahagia dan sehat.
ReplyDeletekarena mereka tau kalo perempuan itu melahirkan generasi penerus bangsa hehehehhe
DeleteYa ampuuun keren banget festival ini. Jepang emang luar biasa ya kalo bikin festival
ReplyDeleteKindly visit my blog: bukanbocahbiasa(dot)com
Hahahah mereka semua di bikin festival, biar bisa dinikmati dan diwariskan ke generasi selanjutnya. Siap, melipir boss...
Delete