Wednesday, June 15, 2011

Being educated in Singapore

Perjalanan kali ini suprising untuk kedua anakku tercinta. Niatnya sih pengen memperkenalkan bahwa ada negara yang sudah maju dan teratur. Jadi bukan mau sok gaya-gayaan gitu. Anak-anak sangat excited dengan adanya MRT, jembatan bawah tanah, Marina Bay, dll. Apalagi Nabil yang entah kenapa sangat nge-fans berat dengan Dhoby Ghaut Station.

Kali ini kita tidak menghabiskan waktu di Universal Studio, karena perbedaan tinggi badan si besar dan si kecil yang sangat signifikan bakal menimbulkan keributan kecil. Jadinya kita hanya menonton pertunjukan kembang api di USS yang ada setiap malam weekend. Tiketnya dijual setelah USS tutup. Dengan membayar S$5 kita bisa menikmati USS saat malam dan menonton kembang api pukul 22.00.

Sebetulnya kalo bawa anak-anak sih nggak terlalu ribet kalo kita mengikuti maunya anak. Kita menghabiskan waktu di Pantai Sentosa karena ternyata anak-anak lebih enjoy maen pasir daripada melihat mainan lainnya. Jangan lupa untuk berbekal makanan ringan dan berat, karena harga makanan di Sentosa lebih mahal daripada di Singapura. O iya, di Siloso Beach ada pertunjukkan Song of the sea yang pasti anak-anak suka. Kalo bisa sih, ketika sampai di Sentosa cepat-cepat nyari tiket booth untuk penjualan tiket ini karena cepat habis terjual. Ada dua pertunjukan setiap harinya, kecuali weekend ada pertunjukan ketiga. Worth it lah nonton yang satu ini.

Saya lebih suka untuk ekspole Singapore dengan bis karena lebih seru saja. Bis disana tidak menerima uang tetapi untuk membayar karcis memakai kartu EZ-Link. Nah sebelum pergi saya sudah kasak-kusuk meminjam kartu ini pada teman-teman lain, karena lebih murah memakai kartu EZ dari pada beli tiket single fare.

Untuk penginapan, saya memilih ABC hostel, di Jl Kubor 3 .www.abchostel.com.sg  deket dengan Bugis MRT Station. Dengan harga yang terjangkau, hostel ini juga menerima tamu keluarga dengan anak-anak (kebanyakan hostel hanya menerima anak diatas 12 tahun). Dapet breakfast sepuasnya, ada air panas untuk menyeduh Pop Mie 24 jam, internet gratis. Ah, pokoknya mah kalo  mau jalan-jalan aja sih nggak usah ngeluarin uang terlalu banyak, asal nggak tergiur ama barang-barang di Mall pasti deh aman isi dompet.

Photo

Photo

Photo

Tuesday, June 14, 2011

Jangan naek airasia kalo pengen enak


Everyone can fly.... tapi apakah mental anda sudah siap untuk menjadi penumpang pesawat budget airlines? Sejak Airasia meluncurkan konsep budget airline, banyak orang bisa melakukan perjalanan dengan biaya yang lebih terjangkau. Tapi sayangnya banyak orang yang mampu beli tiket pesawat tapi mental untuk jadi penumpang pesawat masih O besar. Dan ujung-ujungnya banyak komplain karena ketidaktahuan aturan main untuk menjadi penumpang. Untuk saya yang sudah lebih dari 10 kali bepergian naik budget airline(harga promo), rasanya sih nggak ada komplen. Fine-fine aja, asal baca dulu aturan-aturan yang mereka berikan. Biasanya komplen terjadi karena:

1. Telat datang boarding.
Coba perhatikan dalam tiket airasia sudah terdapat waktu kapan kita harus check in, boarding, dll. Kebanyakan dari kita tidak mematuhi peraturan itu. Mentalnya masih merasa jadi penumpang bis antar kota yang bisa datang ke terminal kapan saja. Bukan cuman budget airline yang punya peraturan untuk boarding, dll, tapi maskapai penerbangan lainnya juga punya aturan main yang sama. Hal ini untuk mengatur kelancaran penumpang sendiri. Memang perjalanan menuju ke pesawat hanya memakan beberapa menit. Tapi perjalanan menuju pesawat itu melibatkan banyak orang. Berapa banyak orang yang harus mengatur koper kita, berapa banyak orang yang harus mengatur kita masuk dalam pesawat.

2. Nama Penumpang Berbeda
Kebanyakan budget airline menggunakan layanan online dalam pembelian tiketnya. Jadi mohon diperhatikan untuk menulis nama dan mengeceknya sebelum anda melakukan transaksi. Biasanya kesalah penulisan 4 huruf nama masih dimaafkan. Tapi kalo nama anda Anindita tapi anda mencantumkan Dita...hmmmm siap-siap aja untuk berargumen dan mengeluarkan biaya ekstra untuk perubahan nama tersebut. Tapi saya pernah beruntung kok, ketika nama suami kurang satu suku nama saya mendatangi konter dengan muka memelas. Dan sukses menambah nama tanpa harus membayar ekstra:)

3. Kelebihan Berat Bagasi
Budget airlines memberikan biaya tambahan untuk penambahan bagasi. Biasanya mereka memberikan pelayanan pembelian sebelum hari keberangkatan dengan biaya yang lebih murah daripada anda membeli bagasi pas di bandara. Mengapa? karena dengan pembelian awal mereka sudah menghitung berapa banyak beban di suatu pesawat dan itu akan mengurangi biaya bahan bakar suatu perjalanan. Jadi kalo anda mendadak beli bagasi apalagi overwieght, siap-siap merogoh kocek yang lebih dalam.

4. Tiket promo menipu?
Biasanya pas lagi promo harga tiket budget airlines bisa sangat murah dan bisa Rp.0. Harap diingat, Rp. 0 itu bukan berarti gratis. Jangan kaget bila pada akhir transaksi biaya akan menjadi Rp. 1 juta. Karena yang Rp. 0 itu hanya harga tiket. Ada bebarapa komponen yang tetap harus kita bayarkan, seperti pajak, convention fee atau fuel surcharge. Penipuan? bukan... dipenerbangan manapun yang namanya pajak bandara tetap harus dibayarkan. Ada yang bergabung dengan tiket dan ada juga yang terpisah dengan tiket. Tergantung negara dan tujuan mana yang anda pilih. Jika bandaranya sekelas Husen Sastranegara Bandung, pajak hanya Rp.30.000, tapi masa iya pajak bandara Changi yang serba canggih cuman Rp. 30.000, ya pasti lebih mahal juga atuh.

5. Jangan pernah beli tiket atas nama orang lain
Banyak orang yang nggak mau rugi dengan memakai atau membeli tiket murah atas nama orang lain dan berakibat ditolaknya naik pesawat. Ini asli kesalahan pada anda sendiri. Jangankan budget ailines, maskapai penerbangan lainpun melakukan peraturan yang sama. Untuk tiket promo, pergantian nama sangatlah tidak diperkenankan. Jadi jangan tergiur dengan pembelian tiket atas nama orang lain, walaupun si penjual berjanji akan meminjamkan KTPnya. Praktek percaloan sangat diharamkan!!!!

6. Delay oh delay
Denger kata delay pasti deh bawaannya menggerutu. Tapi taukah kita kalo delay juga sangat memberatkan maskapai penerbangan, apalagi yang bukan karena kelalaian penerbangan. Bayangkan, berapa banyak makanan yang harus disiapkan kalo terjadi delay. Kalo cuman 100 orang sih tinggal pesan, tapi kalo untuk 1000 orang. Belum lagi kalo delay yang mencapai lebih sehari, berapa kamar yang harus dipesan. Belum lagi biaya parkir pesawat, ketidaklancaran perjalanan, dll. Delay memang tidak segampang keliatannya. Oleh karena itu, sudah pasti dan yakin budget airline akan menghindari delay untuk menghindari biaya lebih yang harus dikeluarkan. Coba perhatikan, berapa efiesiennya budget airline dalam mengatur jadwal dan penerbangannya.

So, mana yang dipilih? Kalo memang mau enak, nggak delay, nggak retime, dikasih makan, jangan naek budget airline deh... beli aja tiket mendadak dan maskapai kelas atas, pasti deh enak. Yang nggak enak ya cuman bayarnya aja hehehheheh

Saturday, June 11, 2011

Kuala Lumpur with the kids

Kalo ditanya soal jalan-jalan, sepertinya udah mengakar dari kecil. Saya bukan orang yang betah dirumah karena memang nggak pernah ada di rumah. Menaklukkan jalan-jalan sempit dan gang-gang sekitar rumah merupakan hal yang paling menyenangkan, ataupun menemukan jalan singkat seperti melalukan permainan puzzle yang paling menarik selama saya kecil.

Pengalaman backpack saya pertama adalah kunjungan ke rumah Nenek teman di Jogya. Dengan menumpang kereta api kelas kambing yang tiketnya harga Rp.4.000, pengalaman yang tak terlupakan dan menjadi titik balik saya untuk bisa berjalan-jalan dengan harga murah. Sejak itulah saya menggemari perjalanan-perjalanan jarak agak jauh dengan menggunakan bis ataupun kereta kelas ekonomi.
Sejak terpaksa menikmati perjalanan jauh selama 24 jam menggunakan pesawat terbang, saya semakin menjadi-jadi untuk mencari perjalanan yang semakin meningkatkan imajinasi dan mengganggu kejiwaan saya. Tapi perjalanan yang saya impikan itu harus terhenti sejenak ketika saya menikah dan mempunyai anak.

Well, setelah anak-anak cukup mandiri untuk diajak jalan-jalan menikmati apa adanya, saya kembali meneruskan angin maen dan tidak sendiri lagi tapi ditemani oleh orang-orang tercinta. Kualalumpur jadi titik awal family backpacker saya. Saya tidak bisa memberikan kemewahan tour-tour kepada keluarga saya, tapi saya berusaha memberikan pengalaman termewah dari perjalanan indah di seluruh sudut dunia....

Photo
Photo
Photo