Hari kedua di Bali, saya langsung bersiap-siap dengan tugas saya, survey tempat untuk keperluan event kantor.Menurut rencana, tour akan sangat padat dan tugas saya menghitung waktu jarak tempuh dari satu tempat ke tempat lainnya. Hal ini perlu karena membawa rombongan dan kemungkinan akan ngaret selama perjalanan.
Berangkat jam 08.00 pagi dari Kuta, menuju Celuk yang terkenal dengan kerajinan peraknya. Tapi tujuan saya bukan untuk melihat perhiasan tetapi ke Sahadewa, pusat tari Barong. Sampai di Sahadewa tidak menonton sampe full, hanya melihat suasana dan mengintip sedikit tarian barong.
Setelah mengintip tarian barong, perjalanan dilanjutkan ke tempat lukisan khas desa Batuan. Sayangnya tidak diperkenankan untuk membuat foto-foto. Mungkin nanti ketika tour berlangsung saya bisa mengambil gambar seniman membuat lukisan batuan ini. Akhirnya perjalanan dilanjutkan ke Kintamani. Disini diajak makan siang sambil menikmati pemandangan Gunung Batur.
Restorannya mirip dengan di puncak dengan hidangan prasmanan. Hati-hati dengan hidangan sate lilit, karena mereka menyediakan sate yang berbahan dasar babi. Supaya saat menyantap hidangan tidak terganggu oleh angin dan udara yang dingin, jangan lupa untuk membawa pashmina, syal atau jaket tipis untuk menahan angin yang nakal.
Si Embaknya bilang, kalo biji kopimale itu piph sedangkan biji kopi female lebih bulat. Dan bedanya pada rasa, biji kopi male lebih banyak mengandung caffeine dibandingkan dengan biji kopi female. Mereka menyediakan kopi siap diseduh yang berasal dari biji yang telah disortir
Setelah itu, biji kopi dilakukan pengeringan dengan cara di gongseng diwajan sampai kering dan berwana coklat. Harum kopi semerbak karena proses pengeringan yang masih tradisonal.
Untuk mendapatkan panas yang tetap dan awet lama, kayu bakar yang digunakan adalah kayu yang berasal dari pohon karet. Kayu bakar ini bisa mengeringkan kopi dengan panas yang stabil dan rata.
Harga satu cangkir kopi luwak seduh disini di banderol dengan harga Rp. 60.000 saja. Dengan harga ini, pengunjung tidak hanya mendapatkan satu cangkir kopi tetapi mendapatkan tujuh jenis minuman lainnya, seperti coklat panas, ginger tea, lemongrass tea, ginseng coffee, rosella tea, air mineral, kopi bali.
Dan juga pengunjung dapat menikmati kopi dengan pemandangan (kata temenku sih kayak piknik di Cimangun Indah Camp), dan lintingan rokok tradisional beserta korek cap tiga durian
.
Selepas dari menikmati kopi, perjalanan dilanjutkan ke tanah lot. Kali ini kita tidak masuk ke objek wisata tersebut hanya mencatat waktu tempuh dari agrowisata ke Tanah Lot. Setelah itu dilanjut ke Jimbaran untuk survey tempat makan malam. Banyak sekarli pilihan tempat makan disini, akhirnya kita memilih tempat yang paling dekat dengan bandara. Pemandangan sore itu sangat indah, apalagi masih banyak nelayan yang belum berlabuh.
Kita bisa melihat hamparan lampu penjual seafood sepanjang pantai jimbaran. Sekali lagi, karena ini hanya simulasi jadi kita tidak menikmati makanan disini. Selain karena harganya yang mengharuskan saya merogoh saku yang sangat dalam, karena perjalanan yang sangat padat membuat mood sang cacing naga pun hilang selera.....
Dipinggir pantai, banyak pedagang kembang api menjajakan jualannya. Banyak turis yang tertarik membeli dan membakar kembang api. Membuat suasana malam di Jimbaran menjadi meriah dengan hujan kembang api walaupun bukan dalam acara tahun baru.... (hehehehhehe teman saya marah-marah karena kaget dan takut kesasar oleh bunga api)
wah.. liburan ke Bali ya mbak... hehe.. harusny mampir di denpasar :D
ReplyDeletesalam
Salam kenal kembali....
DeleteSaya lagi dinas Mas, cuman kebetulan ke Bali dan kerjanya ngukur waktu dan jalan....
Ari bisa kasih info tempat2 bagus di Bali Nit,
Deletesayangnya kk baru ketemu dia di hari terakhir jadi nggak bisa datang ke tempat2 yang dia ceritakan
Desa wisata Penglipuran bagus Nit, kira2 setengah jam dari Kintamani, kk suka banget di situ
Telat kenal sama Mas Ari nih Kak. Sebetulnya ini simulasi untuk persiapan tour rombongannya negara-negara pembuat vaksin, jadi banyak yang ditawarin ke culturalnya. Nanti kalo piknik sendiri, aku nyari Mas Ari deh....
Deletebaca postingan ini jadi ingin balik ke Bali lagi deh... kangen! salam kenal mba, trims atas postingannya... :)
ReplyDeleteSaya malah ingin ke Sabang Mbak... Nunggu cuti dulu. Pas kemarin di Bandung pengen ikutan kopdar tapi telat tau... Jadi tertunda deh perkenalan kita...
Deletebali memang selalu punya daya magnet
ReplyDeletePemandangannya bikin ketagihan... Datang lagi, datang lagi, datang lagi
Deletesayangnya waktu kami ke Bali tidak mampir ke tempat2 itu :(
ReplyDeletetapi dah gak pengen ke Bali lagi, abis susah makan di sana.
mesti ekstra hati2 :(
mana lagi di mana2 seekor babi utuh dipajang di etalase hihihi ngilangin selera makan.
Bekal saya paling banyak lauk kering Mbak... Daripada daripada yah.....
Deletepingin kesana lagi :)
ReplyDeleteYuk ikut, akhir bulan saya kembali ke bali lagi hehehhehe
Deletehuhuhu..kayaknya saya doang yah yg belum pernah ke bali :P
ReplyDeleteSayajuga ke Bali belum pernah liburan... Kerja wae..hiks
Delete