Istilah sake juga merujuk pada minuman alkohol non Jepang seperti bir, wiski, dll. Untuk produk Jepang dikenal dengan sebutan Nihon Shou. Nihon Shou berbahan dasar beras khusus yang nantinya akan diproses dan fermentasi. Mirip dengan pembuatan tape ketan hitam di Indonesia. Seluruh prosesnya sama, hanya untuk sake ditambah penambaan proses pengepulan alkohol sebagai hasil utama.
Tidak semua Nihon-jin menikmati Nihon shou, karena kandungan alcoholnya yang cenderung tinggi dan rasanya lebih pahit dari jenis minuman lainnya. Walaupun orang Jepang sangat menikmati sake, tapi tanggung jawab atas meminum sake yang sangat hebat. Jangan harap mereka akan mau menyetir mobil setelah meneguk minuman keras, walaupun sedikit. Apalagi perbuatan yang melanggar aturan dan susila, Big NO! Mereka masih sadar dimana harus membuang sampah ketika akal mulai hilang. Mereka sangat mengerti peraturan dan efek yang ditimbulkan oleh alkohol.
Nihon-shou pun sudah diekspor ke luar Jepang. Oleh karena itu di pabrik yang saya kunjungi ada dua versi label, bahasa Jepang dan Bahasa Inggris. Jika berminat untuk membeli Nihon-shou, pastikan umur telah mencapai 20 tahun. Penjual tidak segan menolak pembeli dibawah umur dan menanyakan KTP/ ID sebagai bukti tanggung jawab setelah meneguk alkohol. Dan selama saya di Jepang, belum pernah lihat ada bir/ sake di vending machine. Tidak semudah itu untuk membeli minuman beralkohol tapi sangat mudah menemukan penjualnya. Selama saya disini, kebanyakan orang minum hanya malam weekend melepas stress pekerjaan. Bukan karena nggak ada kegiatan atau kerjaan jadi minum-minum.
Proses pembuatannyasake sangat higenis dan sangat bersih. Pabriknya cukup besar dan terdapat tong-tong besar berisi sake. Mau berenang... boleh asal jangan menyelam sambil minum sake aja. Sake juga sering digunakan oleh para geisha sebagai perawatan kulit dengan cara berendam dibak sake. Manfaatnya sama dengan pitera, karena sama bahan dasarnya beras.Tapi, bukankah kita juga mengenal bedak dingin dari beras untuk manfaat yang sama?
Nah.... pengen tau rasanya sake? hmmm yang ini saya nggak bisa cerita deh. Tapi yang jelas selama berkeliling di sana baunya aja bikin mabok heheheh kebayang kalo sambil diminum hehehehhe.
Sake manis bahkan dipercaya dapat memberikan kehalusan dan kulit bercahaya. Banyak para wanita meminumnya untuk kecantikan. Tapi tetap ada aturan dalam meminumnya...dan tanggung jawab.
Setiap malam minggu memang banyak sih liat orang lalu lalang dalam keadaan mabuk, tapi tenang, mereka nggak akan menggangu orang lain atau bertindak rese. Entah faktor disiplin yang mendarah dagingkah yang membuat mereka tetap sadar bahwa mabuk adalah untuk diri sendiri bukan mengganggu lingkungan. Hehehheheh semoga foto-fotonya nggak bikin mabuk ya...(karena kebanyakan)
Saya copas pernyataan ini "Jangan harap mereka akan mau menyetir mobil setelah meneguk minuman keras, walaupun sedikit. Apalagi perbuatan yang melanggar aturan dan susila, Big NO! Mereka masih sadar dimana harus membuang sampah ketika akal mulai hilang. Mereka sangat mengerti peraturan dan efek yang ditimbulkan oleh alkohol."
ReplyDeleteBenar-benar disiplin sudah melekat ya pada warga masyarakat disana...
Salam kenal dari saya di Sukabumi,
Salam kenal lagi Kang.... Iya, aturan disini dipahami sebab dan akibat jika tidak dipatuhi. Jadi tidak melanggar bukan karena takut tapi sangat mengerti efeknya.
DeleteSalut deh pabriknya bersih banget. Salut juga dengan prilaku orang Jepang yang menjadikan hukum mendarah daging.
ReplyDeleteSaya pernah minum sake tahun 1999, dibawakan teman yang orang Jepang sewaktu dia pulkam ke Yokohama.
katanya tinggi kadarnya ya... soalnya baru masuk pabriknya aja udah semriwing.....
Deletesake juga buat masak ya, kalau di sana?
ReplyDeletepabriknya gede banget
Betul Mak, hampir seluruh masakan Jepang menggunakan sake dan mirin, jadi yang di Indonesia juga berhati-hati kalo menyantap makananan Jepang asli karena bumbunya pasti ada dua unsur tersebut.
Delete