Friday, September 13, 2013

Landmines Museum : kesempurnaan yang berasal dari ketidak sempurnaan....

Tulisan ini muncul gara-gara gencarnya pemberitaan tentang Miss World yang diadakan di Bali. Saya bukan orang yang setuju ataupun antipati terhadap acara tersebut. Karena disebut mendukung juga saya nggak tau buat apa gunanya apa untungnya buat saya, tidak mendukung juga nggak saya tidak memiliki alasan kuat.

IMHO, acara Miss World yang diadakan di Bali adalah untuk menunjukkan atau memperlombakaan kesempurnaan dari para wanita. Sesempurna apa? hehehehhe saya nggak tahu dan paham standar kesempurnaan seorang wanita. Absurd sekali jika penilaian seorang wanita itu hanya berdasarkan fisik, ukuran badan, dan hal-hal yang ada dipermukaan. Jika mau jujur, untuk bisa menilai seorang wanita itu cantik atau tidak banyak sekali standar ukurannya. Lalu bagaimana dengan wanita yang tidak sempurna, apakah dia tidak berhak untuk disebut cantik? 

Miss Landmines, photo taken from http://miss-landmine.org
Pikiran saya melayang kembali saat saya mengunjungi Landmines Museum di Siem Reap.Ada banyak orang yang tidak beruntung karena korban dari ranjau darat yang ditanam semasa perang saudara Khmer Merah dan efeknya setelah beberapa tahun kemudian. Mereka korban yang tidak bersalah, hanya hendak bekerja ke sawah tiba-tiba menginjak ranjau dan harus kehilangan bagian tubuhnya. Hmmmmm kalo sudah begitu apa mereka nggak bisa dibilang cantik? Apakah dunia harus berhenti untuk mereka?


Ah, sudahlah, saya tidak mau memikirkan kontes-kontes mencari wanita yang sempurna itu, saya hanya mau bercerita yang membuat sudut pandang berbeda dalam penilaian kecantikan seseorang.....

Ceritanya saya berkunjung ke museum korban ranjau darat di Siem Reap, Cambodia. Museum ini didirikan oleh Aki Ra, seorang mantan tentara anak-anak yang dilatih oleh Khmer Merah untuk berperang sejak usia dini. Sebelum usia 10 tahun, beliau sudah mahir dalam menanam ranjau darat, menggunakan peluncur rocket dan merakit bom. Mulai menjadi tentara Khmer Merah (padahal orangtuanya beliau dibunuh oleh Khmer Merah) dan berperang dalam usia 10 tahun, walaupun pada akhirnya beliau perang melawan yang mendidiknya jadi tentara (beliau menjadi tentara Kamboja yang melawan Tentara Khmer Merah)

 photo IMG_7530_zps54ff172d.jpg Museum sederhana ini mempunyai banyak sekali misil dan ranjau darat. Sempat ditutup karena ketakutan akan keamanan, sewaktu-waktu bisa meledak jika salah deaktifasikannya. Kan nggak lucu, pengunjung jadi korban ketika berkunjung ke museum ini. Ketika saya melihat ranjau dan misil, sekilas saya membayangkan berapa banyak yang masih tertanam di tanah?Dan rasa yang aneh menyeruak ketika kita berkeliling memasuki museum ini. "something tragicaly that I don't want to know,  happened here"

 photo IMG_7529_zps72620260.jpg Kalo mendengar cerita-cerita selama diperjalanan, banyak rakyat yang tidak berdosa yang menjadi dosa. mulai dari orang tua sampai anak-anak. Ada juga cerita sapi yang sedang merumput dan tidak sengaja menginjak ranjau hingga terjadi ledakan yang tidak diinginkan. Mungkin hanya Aki Ra yang tau, mungkin hanya beliau yang ingat berapa banyak ranjau yang dia tanam, dikalian dengan anak-anak seusianya pada saat itu yang mempunyai tugas yang sama. 

 photo IMG_7526_zps4e828e33.jpg

Karena itulah, Mas Aki Ra ini terpanggil untuk mencari dan me-deaktifasikan ranjau-ranjau yang masih ada di dalam tanah. Jangan dikira dalam pekerjaan yang berbahaya ini beliau bekerja dengan peralatan canggih. Hanya pisau dan kayu jadi teman setia dalam pembebasan tanah dari ranjau. Beliau juga ditemani oleh istri nya tercinta dalam pekerjaan mulia ini. Tidak ada materi yang beliau cari, beliau hanya terpanggil karena tidak tahan dengan penderitaan orang-orang yang tidak berdosa karena masa lalu beliau.

 photo IMG_7522_zps918ccd87.jpg
Sekarang usia Aki Ra menginjak 40 tahun dan masih mencari ranjau-ranjau. Selain itu dalam pencariannya, beliau membawa serta anak-anak korban dan yatim piatu untuk tinggal bersama beliau di Siem Reap. Anak-anak ini dididik dan disekolahkan sampai bisa mandiri. Saya tidak terlalu banyak memotret foto-foto korban ranjau, tidak kuat melihatnya.................

 photo IMG_7527_zps215fc066.jpg

Ada satu poster yang mengugah penglihatan saya, poster Tintin yang menggunakan kruk karena kakinya diamputasi menginjak ranjau. Rasanya sih saya belum pernah membaca buku Tintin au Cambodge. Hmmmmmm kok saya bisa luput sih membaca karya Herge yang judulnya ini.

 photo IMG_7517_zps030f731f.jpg

Sekarang, karena tau efeknya yang sangat berbahaya untuk masyarakat yang tidak berdosa, penggunaan ranjau darat ini dilarang. Pelarangan penggunaan ranjau darat ini diprakarsai oleh Amerika, dan hampir seluruh dunia melarang penggunaannya, tapi ironisnya justru Amerika sendiri yang tidak mendatangani kesepakatan itu kekekekkekekekkekke maklum deh, negara ini kan pengekspor ranjau darat manusia maupun kendaraan terbesar...rugi bandar coy...

 photo IMG_7524_zps29b69e05.jpg

Kembali lagi ke korban ranjau darat ini, baik untuk manusia dan kendaraan sama-sama mempunyai efek yang tidak dipikirkan sebelumnya. Tujuan utama dari ranjau ini untuk manusia dan kendaraan, tapi ternyata ada juga gajah yang diamputasi karena tidak sengaja menginjaknya. Kebayang nggak kaki palsu gajah harus sebesar dan sekuat apa untuk menopang berat badannya yang sangat berat. 

 photo IMG_7518_zpsd2cb7002.jpg

Nah, dibawah ini ada contoh ranjau darat yang telah berhasil di de-aktifasikan oleh Aki Ra dan teamnya. kebayang kan berapa banyaknya ranjau ini masih aktif diluar sana. Dan berapa dahsyatnya daya penghancurnya. Perang memang selalu menimbulkan masalah baik untuk yang menang dan yang kalah....

 photo IMG_7515_zpsdf01f263.jpg

Hampir lupa, Mas Akira ini pernah menjadi CNN heroes of the year 2010. Penghargan dari kantor berita atas pengabdiannya untuk membersihkan negaranya dari ranjau darat. Hmmm kalo penghargaan seperti ini sih saya sangat mendukung, wong jelas sumbangsihnya. Dari Indonesia juga (walaupun bukan asli Indonesia tapi sudah rasa Indonesia) Ibu Robin Lim yang pernah memenangkan CNN heroes of the year 2011 atas pengabdiannya untuk kesehatan ibu dan anak di Bali. Tapi mungkin gaungnya dan ceritanya kalah sohor dari Miss World ya... Padahal sama-sama di Bali juga sih...hmmmm salah dimana ya.... hehehhehehhe


 photo IMG_7521_zps7b5f3965.jpg























Akhirnya saya sharing juga foto-foto korban ranjau darat...maafkan ya... saya tidak bermaksud apa-apa, hanya sharing saja...... Kalo teman-teman sempat berkunjung ke Museum ini, mungkin tema-teman akan merasakan sensasi yang saya rasakan disini... acampuran rasa antara nggak tega, sedih, gemes dan pilu....

25 comments:

  1. Antara Ratu Kecantikan dan Ratu Pencari Ranjau.

    Hayoo coblos mana.

    Saya dari Jember, sangat salut dengan pengabdian dan semangatnya Mas Aki Ra.

    Semoga sehat selalu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Coblos yang bermanfaat untuk sesama (eh, kan ratu sejagat juga motto nya peace in the world). Betul, dunia membutuhkan semangat-semangat seperti mas yang satu ini, siapa tau berikutnya dari Jember

      Delete
    2. Karena saya juga termasuk pencinta lingkungan Mbk.

      Delete
  2. omg,
    nice post :) jadi membuka mata,
    thanks for sharing :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama Mbak... terkadang mata ini memang perlu mendapat pencerahan, agar semakin terbuka dan semakin bermanfaat adanya

      Delete
  3. Top markotop teh tulisannya. Setiap cewe berhak dong buat dibilang cantik, masa miss miss aja, kan mrs juga mau yah :p. Salut euy buat aki ra dan perjuangannya. Nice point of view teteeh :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo yang dinilai cantik cuman miss-miss kapan dong giliran kita yang mrs-mrs ya.... Thank you for coming my dear...

      Delete
  4. Museumnya keren ya Mbak. Bisa mengingatkan kita pada hal-hal yang dilupakan sejarah. Coba di Indonesia ada kayak gitu :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mbak, kalo disini idah dikilo ranjaunya dituker rupiah hahhahahha

      Delete
  5. Duh, kasian liat foto2 korbannya ...hiks
    Bang Amerika itu memang bermuka dua ya hehe

    Tulisannya baguuus banget, Mak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thank you Mak. Hehehehe paman Sam mah kesono sini yg penting dia aman

      Delete
  6. Suka sekali dengan tulisan yang begitu lengkap didukung dengan gambar2. Sebuah museum yang di dalamnya banyak bercerita tentang sisi lain sebuah keadidayaan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yang saya salut dengan semangat untuk menolong dengan tulus dan tanpa pamrih

      Delete
  7. nggak perlu berkunjung, sudah merinding dan ngga tega liatnya, mak. semoga ranjau-ranjau darat itu hilang semua. kasihan :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya yg jadi korban justru generasi baru yg tidak mengalami perangnya.

      Delete
  8. Wah, baru tahu nih tentang Landmines. Keren infonya. Makasih sudah sharing, Mak. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimaikasih kembali untuk kunjungannya.... Senang kedatangan tamu Mbak Nia... :))

      Delete
  9. membuat hati jadi merasa terharu liat gambar2nya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betapa bersyukurnya kita diberikan kelebihan oleh Sang Pencipta ya...

      Delete
  10. jadi menambah ilmu setelah membaca tulisan ini. melihat gambar2nya sedih juga

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ngenes ya Mak... perang tidak melihat rakyat kecil...pasti jadi korban terbesar

      Delete
  11. Mulia sekali Aki Ra ini ya .. mudah2an beliau diberi keselamatan selama melakukan misi mulianya ...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiiinnnn, perbuatan besar dengan peralatan sederhana yang menolong sesama.... memang sangat mulia sekali

      Delete