Perjalanan ke Ujung Genteng Sukabumi merupakan salah satu impian saya sejak jaman kuliah tahun pertama. Saat itu, kakak angkatan mengajak saya untuk berkunjung melihat penyu di pesisir pantai selatan Jawa Barat ini. Tetapi perjalanan tinggalah perjalanan, karena saat itu musim penghujan dan air dimuara bisa setinggi leher sehingga sampai lulus kuliah pun saya belum melakukan perjalanan ke Ujung Genteng Sukabumi. Tapi siapa yang menyangka jika keinginan 20 tahun yang lalu itu baru terpenuhi beberapa saat yang lalu. Tiba-tiba saya ditugaskan bersama teman-teman untuk mengunjungi Ujung Genteng yang merupakan desa binaan kantor. Jadi tugas ini saya syukuri dan nikmati, walaupun terbayang medan yang harus ditempuh....
Kedatangan saya dan teman-teman di Desa Pangumbahan, Ujung Genteng, Sukabumi dilalui dengan mulus setelah mengalami tujuh kali mimpi. Kendaraan yang kami tumpangi sarat dengan barang bawaan dan logistik untuk acara seremonial adopsi penyu bersama Wali Band. Dan ketika sampai di Ujung Genteng, cuaca kurang sahabat pun menyapa kami....
Penginapan yang kami tempati tepat berada disisi laut dan pantai, jadi bisa dibayangkan suara angin dan hujan yang terus-menerus. Tapi karena datangnya rame-rame dan memang sudah keinginan dari jaman dahulu semua itu tidak menjadi masalah. Karena kami datang lebih awal jadi kesempatan untuk melihat penangkaran penyu terlebih dahulu. Sekalian niat mau liat penyu bertelur...
Ternyata menanti itu adalah pekerjaan yang paling menjemukan, apalagi menanti sang penyu 'PW' dan mau bertelur. Dikarenakan hujan dan sedikat badai, agak lama menunggu penyu menemukan posisi yang nyaman untuk bertelur
Sambil menunggu ada penyu yang mau mendarat, kita masuk ke ruang konservasi tukik yang belum dilepas ke laut. Saya melihat ada tukik yang berwarna terang, sepertinya calon penyu yan langka. Hmmm tapi ngggak tau apa namanya hehehhehe...
Agak goyang-goyang motretnya...maklum udah malem dan gelap, mana hujan deras pula....langsung nyesel nggak bawa keresek untuk nutup kamera....
Tepat tengah malam, akhirnya ada juga penyu yang mendarat dan bertelur. Sekali bertelur bisa sampai 60-100 buah. Harus ditempat gelap, kalopun membawa senter tidak boleh arah depan penyu tapi harus dari posisi belakang. Berhubung hujan yang sangat deras, jadinya nggak bisa ngeluarin kamera. cuman pake hape mengabadikan moment ini.
Cuaca memang sangat tidak bersahabat. jadi kita harus super hati-hati karena laut sedang pasang. Saat pulang, rombongan bertemu dengan sebuah mobil toyota fortuner yang terperosok dipantas. Kita membantu mendorong tetapi karena keadaan pengemudi bule yang sedang mabok jadinya mobil bukannya kepinggir pantai malah terus masuk ke laut.
Melalui radio panggil, kita minta tolong sama tim off road untuk membantu evakuasi bule mabok. Ehhhh ternyata, mengeluarkan mobilnya sangat mudah setelah ganti supir. Hahahhaha nggak kebayang kalo nggak ada yang nolongin, kali mobilnya udah jadi perahu di pantai laut selatan....
Keesokan harinya udara sangat mendukung, jadinya persiapan untuk acara bisa dikerjakan dengan lancar. Kecuali pemasangan tenda yang harus diulangi sampai empat kali karena sang terpal terbang terbawa angin.... Nyempetin liat orang mancing.... Caillle pake helm mancingnya...Ati -ati pak kena tilang, pake helm nggak ada motornya.... kan pake motor nggak ada helmnya juga ditilang
Nah, ini dia tempat konservasinya, UPTD Pangumbahan Sukabumi. Gampang kok nyarinya, liat aja ada patung penyu raksasa yang bertengger di gedung utamanya. Yakin nggak akan kesasar....Kalo yang jalan kaki dari gerbang depan ya lumayan juga sih jauhnya.
Yang ini gerbang menuju pantai tempat penyu bertelur. Tempat ini favorit penyu bertelur karena tekstur pasirnya yang sangat halus. Jadi tidak menimbulkan rasa sakit pada perut penyu saat hendak bersalin. Kalo yang bawah adalah jejak penyu yang semalam bersalin... seperti jejak ban mobil ya...
Nah, kalo ini aturan kalo masuk ke pantai. Harga tiket masuk kesini dipatok Rp. 10.000/ orangnya. Berhubung panitia jadi bolek balik nggak usah beli karcis lagi...
Nah, kalo kita adopsi penyu dan tukik, nanti lobang telurnya dikasih karamba bambu dan tag bahwa kita sudah menyumbang dan mengadopsi penyu-penyu tersebut.
Sekarang tugas saya adalah menjemput tamu yang datang dari Jakarta, yaitu Wagub Jabar dan Wali. Berhubung jarak yang sangat jauh sehingga kendaraan darat sulit untuk mengejar waktu, sedangkan landasan untuk pesawat tidak ada, jadinya kendaraan yang paling memungkinkan ya helikopter deh. Sayangnya kali ini saya nggak kebagian nebeng moda transportasi ini, padahal kepengen nyoba juga sih... lain kali...semoga...
Nah, berhubung saya kebagian seksi repot, jadinya kebagian deh berfoto dengan yang ngadopsi penyu. Seru aja bisa ngobrol dekat dengan Wali. Mungkin juga karena suasana santai jauh dari para fans dan acara santai, jadinya kita bisa ngobrol ngaler-ngidul deh.
Laut dan pantai tempat penyu bertelur itu memang spot yang paling keren, karena pasirnya putih halus dan ombak yang besar jadi favorit surfer asing. Dari jauh kelihatan para surfer menanti ombak besar yang akan membawa mereka ke tepi.
Nah, yang ini adalah para tukik yang sudah siap untuk terjun mengarungi dunia yang luas ini, Nggak tega deh liat mahluk sekecil ini harus berjuang melawan alam, predator dan faktor lainnya diluar sana. Tapi Sang Maha Pencipta sudah mentakdirkan para ciptaannya untuk menjalani semuanya sesuai dengan ketentuannya. Selamat berlabuh Tukik.....
Nah, kalo yang bawah ini foto favorit kami semua. Secara "tidak sengaja" kami bertemu dengan Mas Timur Angin yang sedang motret. Dengan setengah memelas, Mas, poteretin kita dong... kasian belum pernah dipotret sama fotografer profesional.... dan Voila...inilah hasil dari memelas kita hehehhehe, keren kan....
si penyu nggak marah ya lagi bertelur disenterin? pasrah kayaknya ya..
ReplyDeleteseru banget Nit bisa ke Ujung Genteng ya..., kepengen juga lho
asyik ya mbak bisa kopdar sama penyu juga wali hehehe
ReplyDeletehehehhe postingannya belum beres nih Mak, takut keburu basi fotonya... Berkah bisa kopdar dengan wali tanpa saingan dengan fans yang lain.
DeleteHahaha kok enggak sekalian bulenya ditangkarin sama tukik penyu mbak? #ups
ReplyDeletetadinya mau dicuekkin, soale dalam keadaan mabok ditolongin kok malah marah2....
Deleteuntung gak kecebur laut tuh bule hihi
ReplyDeletekalo kecebur besok paginya ada ikan duyung pake anting deh hihihihihih
Delete