Waktu kecil, saya sering dibawa ke Alun-alun Bandung karena memang disana pusat kegiatan dari mulai olahraga pagi ataupun sekedar bersantai di bangku taman. Saya selalu merasa nyaman kalo melihat bangunan Mesjid Agung yang sekarang menjadi Mesjid Raya dan bangunan Swarha. Entah kenapa saya selalu berimajinasi kalo saya mempunyai satu kamar di Swarha dan tinggal disana. Terbayang, setiap sore menatap ke alun-alun sambil menikmati air mancurnya dari atas balkonnya, atau melihat jam diatas gedung Bank Mandiri dan melihat kesibukan orang di Kantor pos....
Tugas rutin saya adalah membayar tagihan listrik, sebulan sekali saya selalu mampir ke Gedung PLN di Cikapundung. Pemanggilan nama pelanggan dilakukan memakai teriakan suara petugas dan telinga saya harus benar-benar peka, maklum tagihan listrik saya masih atas nama pemilik rumah terdahulu YO LIONG TJIN. Kalo terlewat, siap-siap untuk mengabiskan waktu menunggu lagi, maklum jaman dahulu loket cuman sedikit dan belum ada sistem pembayaran online. Kebayang, sekota Bandung numpuk disitu semua.
Bangunan ini dulunya merupakan bank EXIM yang sekarang jadi pusat pelatihan Bank Mandiri. Saya selalu suka melihat kedalamnya sambil berjalan menuju kantor PLN. Paling suka liat pintunya yang kokoh dan kotak surat yang ada dipintunya.... Kalo hari menuju malam, banyak tukang makanan berjualan disamping gedung ini, tepanta di jalan Cikapundung Timur. Favorit saya adalah sate padang sampe sekarang. Dahulu sih, tukang martabak bertebaran dan tukang sop kaki kambing yang punya trade mark "kumis".
Gedung ini dikenal dengan nama Bank Dagang Negara atau BDN (eh salah ngasih judul foto). Saya berkunjung krsini biasanya dengan Bapak saya. Dulu, konternya tinggi banget untuk ukuran saya yang masih TK, jadi bapak saya selalu menggendong daya dan menaikkan saya di loketnya. Meja loket terbuat dari marmer, dan petugas loket berdiri di belakang pagar untuk melayani nasabah. Hal yang paling saya suka ketika melewati brankas besi yang gede banget. Wuihhh isi uangnya berapa ya... Sekarang gedung ini jadi gedung Bank Mandiri.
yang ini the famous Gedung Merdeka. Saya berkunjung kemari karena ada perpustakaan yang rajin saya kunjungi pas kecil. Dan sekrang karena ada museum Asia Afrika. Kalo berkesempatan tour disini, coba deh akustik di gedung pertemuannya..... Suara dari arah mana pun bisa terdengar jelas.
Kalo gedung jiwasraya, saya hanya lewat saja... Biasanya banyak tukang stempel, gravir dan kupon undian harapan disisi gedungnya. Sayangnya, gedung ini bagian depannya sudah tidak terlalu terawat, dan jadi tempat perlindungan dan menetap para gelandangan. Hmmm kalo lewat gedung ini, siap-siap saja mencium aroma tak sedap.
lengkapnya kenangan akan bandung...
ReplyDeletengantripun jd kenangan ya mba :)
betul mbak.... abis aku jadi seksi administrasi di rumah jadi kerjaannya ngantri melulu hehehehhe
ReplyDelete