Punya persediaan pisang kematengan? Stop dulu, jangan maen buang sembarangan, karena justru pisang yang hampir matang paling enak diolah jadi cake. Buah pisang banyak cocoknya dengan bahan lain jika diolah. Misalnya dengan gula palem, rempah, apel, jeruk, coklat dan keju. Bentuknya pun bisa menjadi butter cake, chiffon atau pastry. Kali ini pisang diolah dengan keju dan pake gaya chiffon cake yang pastinya membelai lidah. Asli, sepotong nggak akan pernah cukup lho hehehheheheh.
Resep diambil dari buku Sedap, cake dan kreasinya.
Banana cheese chiffon cake
Bahan a :
7 putih telur
1/4 sdt cream of tartar (nggak dipakr)
100 gr gula pasir
Bahan b :
6 kuning telur
75 gr gula pasir
150 gr tepung terigu
75 gr keju parut
100 gr pisang ambon matang, dihaluskan
75 ml minyak goreng
100 ml susu
1/4 sdt garam
Cara membuat :
1. Aduk bahan B hingga rata, sisihkan
2. Buat bahan kocok A, kocok putih telur & cream of tartar hingga berbusa. Masukkan gula sedikit-dikit sambil dikocok hingga kaku.
3. Tambahkan adonan putih telur keadonan B, aduk perlahan.
4. Tuang kedalam loyang chiffon, hias dengan keju iris. Oven selama 45 menit dan suhu 160 derajat celcius.
5. Balikkan cetakan, tunggu dingin baru dikeluarkan dari loyang.
Monday, February 13, 2012
Caffeine Booster ala Sayah
Sebetulnya, saya bukan kopi maniak yang harus meminumnya setiap hari. Tapi sempet juga sih nyandu berat sama minuman ini. Saya nggak punya satu pakem pun, kopi style apa yang harus diminum, tapi yang jelas kopi yang sangat saya suka itu milk base. Kopi dengan dasar susu itu biasanya bernama caffe latte, cappucino, frappucino. Jadi kalo dikasih kopi hitam atau Coffee O kata orang Malaysia/ Singapore, saya pasti akan menambahkan creamer ke dalamnya.
Kegilaan saya dengan milk base coffee dimulai ketika saya dikenalkan dengan Starbuck, khususnya yang frappucino. Hampir tiap hari saya bisa meminum mocha grande cappucino. Rasanya memang nikmat untuk hari panas dan tidak menyakiti lambung. Sempat vakum karena di Bandung belum ada Starbuck, dan setelah saya menikah baru ada deh kedai kopi uang bintang ini di Ciwalk, Cihampelas. Berhubung harus mengerem budget karena rebutan pos dengan susu anak, akhirnya saya mengubah kebiasaan dengan mengkomsumsi kopi instant. Kopi yang saya suka adalah Nescafe Mochacino dengan tambanan krimer 3 sendok. Lumayan, ada rasa coklat dan busanya, serta ramah dikantong.
Tapi mengkonsumsi kopi instant mengakibatkan efek tersendiri untuk saya, seluruh badan saya bau kopi (juga pipis bau mochacino) dan lambung perih. Setelah mendapatkan pengetahuan dari Pak Widya pemilik Kopi Aroma di Bantjeuy, saya kebanyakan mengkonsumsei essense kopi, bukan kopi asli.
Akhirnya, saya mengkonsumsi kopi hanya ketika saya butuh semangat ekstra (hahahhahah talk to myself iyeu mah). Ilmu kopi saya bertambah ketika saya melancong ke blognya Kang Toni Wahid Disitu banyak sekali ilmu yang kita dapat mulai dari tanaman kopi, proses dan mesin kopi. Tahukah kawan, harga mesin kopi espresso yang kita lihat di kedai kopi itu harganya jutaan bahkan puluhan juta. Belum lagi teknologi yang digunakan juga ribet, mulai dari tekanan per barnya, pemanas. Makanya, pantesan juga harga kopi percupnya sangat mahal.
Tapi, suatu hari saya diajak belanja peralatan dapur di House of Culinaire, Jalan Braga Bandung. Sempet heran, kok toko pecah belah tapi harum kopinya sangat kuat. Ternyata, di belakang toko ada section khusus mesin kopi espresso dan asesorisnya. Mata saya tertuju ke mesin espresso rumahan merek krups. Tapi ternyata harganya juga lumayan... sekitar 2,5 Jutaan. Saat itu sih saya cuman berkata dalam hati, harus nabung nih... Nah, sambil mikir-mikir, saya ikut aja demo pembuatan espresso. Di demo itu saya baru tau bahwa pembuatan kopi yang enak itu ada beberapa syarat yang harus dipenuhi
kata baristanya......
Kegilaan saya dengan milk base coffee dimulai ketika saya dikenalkan dengan Starbuck, khususnya yang frappucino. Hampir tiap hari saya bisa meminum mocha grande cappucino. Rasanya memang nikmat untuk hari panas dan tidak menyakiti lambung. Sempat vakum karena di Bandung belum ada Starbuck, dan setelah saya menikah baru ada deh kedai kopi uang bintang ini di Ciwalk, Cihampelas. Berhubung harus mengerem budget karena rebutan pos dengan susu anak, akhirnya saya mengubah kebiasaan dengan mengkomsumsi kopi instant. Kopi yang saya suka adalah Nescafe Mochacino dengan tambanan krimer 3 sendok. Lumayan, ada rasa coklat dan busanya, serta ramah dikantong.
Tapi mengkonsumsi kopi instant mengakibatkan efek tersendiri untuk saya, seluruh badan saya bau kopi (juga pipis bau mochacino) dan lambung perih. Setelah mendapatkan pengetahuan dari Pak Widya pemilik Kopi Aroma di Bantjeuy, saya kebanyakan mengkonsumsei essense kopi, bukan kopi asli.
Akhirnya, saya mengkonsumsi kopi hanya ketika saya butuh semangat ekstra (hahahhahah talk to myself iyeu mah). Ilmu kopi saya bertambah ketika saya melancong ke blognya Kang Toni Wahid Disitu banyak sekali ilmu yang kita dapat mulai dari tanaman kopi, proses dan mesin kopi. Tahukah kawan, harga mesin kopi espresso yang kita lihat di kedai kopi itu harganya jutaan bahkan puluhan juta. Belum lagi teknologi yang digunakan juga ribet, mulai dari tekanan per barnya, pemanas. Makanya, pantesan juga harga kopi percupnya sangat mahal.
Tapi, suatu hari saya diajak belanja peralatan dapur di House of Culinaire, Jalan Braga Bandung. Sempet heran, kok toko pecah belah tapi harum kopinya sangat kuat. Ternyata, di belakang toko ada section khusus mesin kopi espresso dan asesorisnya. Mata saya tertuju ke mesin espresso rumahan merek krups. Tapi ternyata harganya juga lumayan... sekitar 2,5 Jutaan. Saat itu sih saya cuman berkata dalam hati, harus nabung nih... Nah, sambil mikir-mikir, saya ikut aja demo pembuatan espresso. Di demo itu saya baru tau bahwa pembuatan kopi yang enak itu ada beberapa syarat yang harus dipenuhi
kata baristanya......
- Kopi harus fresh digiling, karena dalam waktu 10 menit aroma harum kopi akan hilang setelah proses penggilingan.
- Hasil penggilingan tidak boleh terlalu halus, karena akan menyebabkan mesin cepet jebol. Ada tingkatan grind yang tepat. Jangan lupa proses tamping, yaitu memadatkan kopi dengan alat tamper. Jangan terlalu padat, nanti kopinya jadi pahit.
- Air digunakan harus air yang baik, seperti air kemasan. Karena air keran di Indonesia mempunyai mineral yang tinggi, mengakibatkan tersumbatnya pipa-pipa mesin.
- Suhu air dan waktu harus tepat untuk menghasilkan kopi dan crema yang sedap. Crema adalah juice nya kopi.
- Untuk kopi dengan base susu, diperlukan proses frothing milk, yakni pemanasan susu memakai uap sampai dihasilkan foaming yang lembut. Dengan proses frothing ini, susu berubah rasa menjadi agak manis. Untuk menghasilkan foaming yang lembut diperlukan fresh milk bukan susu UHT. Karena dengan susu UHT, foaming terbentuk hanya tipis bahkan cenderung tidak ada. Foaming ini diperlukan untuk membentuk berbagai macam motif diatas kopi, atau kerennya caffe latte art.
- Kalo kita suka melihat cangkir yang disimpan diatas mesin, tujuannya adalah memanaskan cangkir. Cangkir yang hangat akan berpengaruh kepada rasa dan aroma kopi.
- Untuk mendapatkan rasa-rasa kopi seperti di kedai kopi (Caramel, irish coffee, hazelnut, greentea) , tersedia bermacam syrup yang harga perbotolnya lumayan. House of Culinaire menjual syrup dengan merek MONIN
Friday, February 10, 2012
Merubah Font Blog Title menjadi tulisan tangan
font blog title belum dirubah, masih standar |
Hasil dari mengikuti step by stepnya menjadikan blog title saya seperti dibawah ini.
font blog title rubah huruf, menggunakan tulisan tangan |
Cara Merubah Font Blog Title menjadi Tulisan Tangan
- Pilih Fonts. Blog Kevin & Amanda memberikan banyak sekali font tulisan tangan. Pilih yang paling anda suka di font.
- Konversi font ke SWF. Pastikan anda menyimpan file SWF dan meng unzipped-nya. Lalu konversi TTF file ke bentuk SWF File dengan menggunakan http://www.sifrgenerator.com/wizard.html. Ikuti petunjuk yang ada, pada step 2 pilih sIFR 3 r436 jangan yang lain dan mengakibatkan SWF file tidak jalan.
4. Buka account di webs.com lalu pilih HTML Only, upload SWF font file beserta ke empat file diatas.
5. Setelah selesai upload, buka file blogger-sifr.js, akan tampak seperti ini :
var kevinandamanda = {
src: 'http://username.webs.com/fontname.swf'
};
sIFR.activate(kevinandamanda);
6. Langkah terakhir, copy kode berikut ini
<link href='http://username.webs.com/sifr.css' media='all' rel='stylesheet' type='text/css'/>
<script src='http://username.webs.com/sifr.js' type='text/javascript'/>
<script src='http://username.webs.com/blogger-sifr.js' type='text/javascript'/>
aplikasikan di blogger anda dengan cara masuk ke dashboard, pilih page layout dan edit HTML. Cari kata </head> (pake bantuan CTRL-F), paste kode yang telah diganti usernamenya menjadi user id webs anda.
7. Save, dan view blog.... tararam... font judul blog anda langsung berubah dalam beberapa saat. Dicoba... nanti di share ya
Sunday, February 5, 2012
Ngoprek foto pake Instagram
Instagram adalah salah aplikasi foto sharing yang memungkinkan penggunanya untuk membuat karya foto dengan bermacam filter, border dan efek dan membaginya di social media network. Aplikasi ini hanya compatible dengan apple produk. Saya bergabung dengan instagram sejak 2010 karena kemudahannya untuk mengoprek foto menjadi enak dipandang. Sebelumnya saya menggunakan photoshop express karena instagram yang belum nyambung dengan aplikasi social media lainnya.
Baru beberapa hari ini saya liat instagram sudah nyambung dengan flickr, yang artinya saya bisa mengambil foto yang telah diolah dan membaginya di sini (secara instagram belum berkolaborasi dengan blogspot). Kalo pun belum punya apple produk, ada aplikasi yaitu followgram.me Yang memungkinkan pengguna non apple untuk melihat hasil olahan instagram. Seru dan keren-keren lho. Filter yang dimiliki oleh instagram ada 16 buah dan menghasilkan efek yang luar biasa. Untuk contoh sederhananya adalah foto dibawah ini yang menggunakan filter Lomo dan Nashville.
Before
Foto ini diambil dengqn kamera dan belum mengalami sentuhan apapun
After
Foto ini telah dicrop oleh instagram, diberi filter Lomo dan border sobek. Warna jadi lebih crong dan lebih menggiurkan melihat strawberrynya kan.....
Kalo yang ini pake efek oldstyle. Dimana filter yang dipilih adalah Nashville dengan border cuci cetak jaman baheula, seakan akan foto lama. Lucu juga kan.....
Baru beberapa hari ini saya liat instagram sudah nyambung dengan flickr, yang artinya saya bisa mengambil foto yang telah diolah dan membaginya di sini (secara instagram belum berkolaborasi dengan blogspot). Kalo pun belum punya apple produk, ada aplikasi yaitu followgram.me Yang memungkinkan pengguna non apple untuk melihat hasil olahan instagram. Seru dan keren-keren lho. Filter yang dimiliki oleh instagram ada 16 buah dan menghasilkan efek yang luar biasa. Untuk contoh sederhananya adalah foto dibawah ini yang menggunakan filter Lomo dan Nashville.
Before
Foto ini diambil dengqn kamera dan belum mengalami sentuhan apapun
After
Foto ini telah dicrop oleh instagram, diberi filter Lomo dan border sobek. Warna jadi lebih crong dan lebih menggiurkan melihat strawberrynya kan.....
Kalo yang ini pake efek oldstyle. Dimana filter yang dipilih adalah Nashville dengan border cuci cetak jaman baheula, seakan akan foto lama. Lucu juga kan.....
Minum Teh Yuk!!!
Walaupun bukan seorang maniak teh, tapi minuman ini jadi salah satu minuman wajib untuk memulai hari. Favorit saya adalah teh melati atau kerennya jasmine tea dengan gula batu. Kalo lagi santay, saya suka menyeduh teh tubruk upet, tapi kalo buru-buru saya ambil tong tji. Dua merek ini jadi urutan pertama untuk rasa melati.
Untuk rasa teh lain, saya suka mencoba teh baru, seperti mint, lemon tea, camomille, dll. Kebetulan di kantor menerima tes berbagai jamur, kapang, bakteri untuk makanan dan minuman, jadi orang lab suka membagi sisa teh hasil tes. Biasanya teh yang diuji itu bukan untuk dikonsumsi di Indonesia, tapi untuk di ekspor ke luar negeri. Phuuuiif, lagi-lagi kita kebagian teh KW, yang bagus nggak kebagian. Dan menurut orang lab, yang meminta tes itu adalah pembuat teh terkenal di Indonesia.
Ini beberapa teh favorit saya. Sebetulnya ada teh yang saya suka tapi lagi nggak punya stoknya, yaitu teh perendjak dari Pekanbaru, teh bendera Sukabumi, dan teh mawar Padang.
yang ini teh yang unik dengan kantung transparan dan bentuknya yang segitiga. Isinya selain teh ada bunga berwarna ungu. Berhubung keterangan dalam kardus berbahasa Rusia, jadi saya tidak ngerti apa isinya, cuman tau rasanya ada sedikit aroma jeruk. enaknya teh ini diminum tanpa gula.
Kalo teh yang ini juara untuk dicampur dengan susu kental manis. Walini, perusahaan BUMN pengekspor teh ke manca negara, mulai kembali balik kandang dengan memproduksi berbagai macam teh premium. Mulai dari black tea, peko, gren tea sampai ke rasa buah. Sayangnya, untuk teh melati aromanya kurang kuat, hanya flat. Tapi untuk rasa mint dan Gingernya.... Juara deh, dilmah, ceylon tea dan twinnings dapet saingan. Untuk teh-teh standar bisa diseduh dengan air mendidih, tapi kalo teh rasa-rasa sebaiknya air penyeduh dibawah 100 derajat celsius.
Kalo teh ini punya kenangan tersendiri. Lipton yellow label dengan kualitas no 1, dan memang jadi teh massal untuk keperluan sehari-hari. Dibela-belain beli jauh-jauh karena pengen mengingat masa-masa indah dengan Kakak tercinta. Kalo disini mungkin teh sariwangi cuman rasanya lebih enak dan warna lebih pekat.... Hmmm coba kita lihat dibaliknya yuk, untuk membuktikan bahwa teh ini sepupuan dengan sariwangi.
Hahahahhahhahhaha lihat deh tulisan dibawah, produced in Indonesia by PT Unilever Jakarta. Waaakkssssss langsung deh sebel sendiri, sang kenangan dikesampingkan. Jelas teh ini sepupuan ama Sariwangi, wong pembuatnya sama. Jadi inget teh yang dibagiin ama orang lab, hihihihih kayaknya ini deh barangnya. Dan saya cape-cape jauh beli hanya untuk dibawa ke rumah. Yah, tapi ambil positifnya aja deh, kalo produk Indonesia terbaik itu diterima di Luar Negeri, lab kantor saya itu hasilnya sah dan dapat dipertanggungjawabkan. Xixiixixi tapi masih geli aja baca keterangan kotak yang terakhir.... Get HiRAMEKI aja deh kalo begitu...
Untuk rasa teh lain, saya suka mencoba teh baru, seperti mint, lemon tea, camomille, dll. Kebetulan di kantor menerima tes berbagai jamur, kapang, bakteri untuk makanan dan minuman, jadi orang lab suka membagi sisa teh hasil tes. Biasanya teh yang diuji itu bukan untuk dikonsumsi di Indonesia, tapi untuk di ekspor ke luar negeri. Phuuuiif, lagi-lagi kita kebagian teh KW, yang bagus nggak kebagian. Dan menurut orang lab, yang meminta tes itu adalah pembuat teh terkenal di Indonesia.
Ini beberapa teh favorit saya. Sebetulnya ada teh yang saya suka tapi lagi nggak punya stoknya, yaitu teh perendjak dari Pekanbaru, teh bendera Sukabumi, dan teh mawar Padang.
yang ini teh yang unik dengan kantung transparan dan bentuknya yang segitiga. Isinya selain teh ada bunga berwarna ungu. Berhubung keterangan dalam kardus berbahasa Rusia, jadi saya tidak ngerti apa isinya, cuman tau rasanya ada sedikit aroma jeruk. enaknya teh ini diminum tanpa gula.
Kalo teh yang ini juara untuk dicampur dengan susu kental manis. Walini, perusahaan BUMN pengekspor teh ke manca negara, mulai kembali balik kandang dengan memproduksi berbagai macam teh premium. Mulai dari black tea, peko, gren tea sampai ke rasa buah. Sayangnya, untuk teh melati aromanya kurang kuat, hanya flat. Tapi untuk rasa mint dan Gingernya.... Juara deh, dilmah, ceylon tea dan twinnings dapet saingan. Untuk teh-teh standar bisa diseduh dengan air mendidih, tapi kalo teh rasa-rasa sebaiknya air penyeduh dibawah 100 derajat celsius.
Kalo teh ini punya kenangan tersendiri. Lipton yellow label dengan kualitas no 1, dan memang jadi teh massal untuk keperluan sehari-hari. Dibela-belain beli jauh-jauh karena pengen mengingat masa-masa indah dengan Kakak tercinta. Kalo disini mungkin teh sariwangi cuman rasanya lebih enak dan warna lebih pekat.... Hmmm coba kita lihat dibaliknya yuk, untuk membuktikan bahwa teh ini sepupuan dengan sariwangi.
Hahahahhahhahhaha lihat deh tulisan dibawah, produced in Indonesia by PT Unilever Jakarta. Waaakkssssss langsung deh sebel sendiri, sang kenangan dikesampingkan. Jelas teh ini sepupuan ama Sariwangi, wong pembuatnya sama. Jadi inget teh yang dibagiin ama orang lab, hihihihih kayaknya ini deh barangnya. Dan saya cape-cape jauh beli hanya untuk dibawa ke rumah. Yah, tapi ambil positifnya aja deh, kalo produk Indonesia terbaik itu diterima di Luar Negeri, lab kantor saya itu hasilnya sah dan dapat dipertanggungjawabkan. Xixiixixi tapi masih geli aja baca keterangan kotak yang terakhir.... Get HiRAMEKI aja deh kalo begitu...
Nostalgia Foto Langsung Jadi
Masih ingatkah betapa senangnya kita punya foto instant polaroid ketika berkunjung ke tempat wisata? Atau masih ingatkah saat menunggu Om Photo mengkibas-kibaskan filmnya dan kita berharap-harap cemas menanti hasilnya sambil mengeluarkan uang Rp. 10.000an (sebetulnya pengaruh nggak ya goyang-goyangan tersebut). Rasanya era tersebut sudah hampir jarang kita temui sekarang ini. Sejak hadirnya teknologi digital imaging dan printer portable, rasanya tukang foto instant dan penguna kamera foto langsung jadi semakin berkurang kiprahnya (fotografer profesional mengunakan polaroid untuk mengecek pencahayaan secara instan sebelum mengunakan kamera filmnya untuk merancang hasil foto yang diinginkan).Hampir bisa dikatakan teknologi yang dikembangkan oleh polaroid ini punah kehadirannya dikarenakan harga yang mahal untuk filmnya dan terbatasnya hasil foto.
Tapi, untuk yang pengen nostalgia dan seneng-seneng pake kamera ini, jangan khawatir karena Fuji Film mempopulerkan kembali teknologi ini lewat produknya Fuji Film instax Mini. Instax mini yang lebih modern hadir dengan model-model cute dan pengatur cahaya dan shutter speed, untuk memaksimalkan hasil film ditempat kurang cahaya, dibandrol dengan harga mulai dari 800rb an. Dan untuk filmnya, harga 70rb an per paknya dengan isi sepuluh. Selain filmnya yang seukuran kartu kredit, variannya pun beraneka ragam dengan berbagai efek, sepeti efek warna, kartun sepeti mickey mouse, hello kitty, juga tersedia lensa efek untuk mengasilkan foto-foto yang kreatif.
Sepertinya target pasar Fuji instax mini ini adalah anak muda yang masih super narsis. Bukan apa apa, karena kamera ini hasilnya sangat bagus jika ada cahaya yang cukup dan biasanya outdoor, dan foto profile wajah tentunya. Hasil foto yang bisa dipajang didompet ini bisa langsung dihias pake glitter dll yang tentunya khas para ABG (hehehehehheeh)
Instax mini yang saya pinjam dari keponakan saya yang tentunya masih Ababil ini, tipe instax mini 7's dan hasilnya bisa dilihat difoto paling bawah. Tertarik? Hayooooo cari abg dan pinjam saja untuk sekadar senang-senang dan bernostalgia.
Instax mini yang trendi pake tas coklat
Hasil narsis dan penampakan si Instax mini
Tapi, untuk yang pengen nostalgia dan seneng-seneng pake kamera ini, jangan khawatir karena Fuji Film mempopulerkan kembali teknologi ini lewat produknya Fuji Film instax Mini. Instax mini yang lebih modern hadir dengan model-model cute dan pengatur cahaya dan shutter speed, untuk memaksimalkan hasil film ditempat kurang cahaya, dibandrol dengan harga mulai dari 800rb an. Dan untuk filmnya, harga 70rb an per paknya dengan isi sepuluh. Selain filmnya yang seukuran kartu kredit, variannya pun beraneka ragam dengan berbagai efek, sepeti efek warna, kartun sepeti mickey mouse, hello kitty, juga tersedia lensa efek untuk mengasilkan foto-foto yang kreatif.
Sepertinya target pasar Fuji instax mini ini adalah anak muda yang masih super narsis. Bukan apa apa, karena kamera ini hasilnya sangat bagus jika ada cahaya yang cukup dan biasanya outdoor, dan foto profile wajah tentunya. Hasil foto yang bisa dipajang didompet ini bisa langsung dihias pake glitter dll yang tentunya khas para ABG (hehehehehheeh)
Instax mini yang saya pinjam dari keponakan saya yang tentunya masih Ababil ini, tipe instax mini 7's dan hasilnya bisa dilihat difoto paling bawah. Tertarik? Hayooooo cari abg dan pinjam saja untuk sekadar senang-senang dan bernostalgia.
Instax mini yang trendi pake tas coklat
Hasil narsis dan penampakan si Instax mini
Subscribe to:
Posts (Atom)