Kali ini postingan tentang bokeh menurut sudut pandang saya sebagai tukang oprek dan nubi dalam dunia memotret. Karena ada beberapa teman yang menanyakan bagaimana cara membuat efek ini, saya memberanikan diri melaporkan hasil eksperimen.
Bokeh adalah istilah fotografi yang berasal dari bahasa Jepang yang mempunyai arti "buram". Buram disini dalam arti disengaja bukan karena tidak fokusnya hasil pemotretan, tetapi untuk membuat efek latar belakang buram yang menjadi indah untuk mendukung sang subjek utama. Biasanya bokeh dipakai untuk fotografi yang berhubungan dengan potrait dan food photography. Untuk food photography, bokeh diperlukan untuk membuat sang subjek tampak lebih menarik selera dan fokusnya jelas ke arah makanan tersebut bukan ke bagian lainnya. Untuk menghasilkan bokeh yang baik, diperlukan pengetahuan tentang depth of field yang memadai agar bokeh yang dihasilkan sempurna.
Sejauh yang saya ketahui, hanya lensa (baik DSLR ataupun saku) yang mempunyai f/stop dengan angka kecil seperti 1.4, 1.8, ataupun 2.8 yang bisa menghasilkan efek bokeh ini. Untuk DSLR, hampir semua lensa dengan f stop kecil ini berharga mahal, kecuali lensa canon plastik 50mm, f2.8 dan lensa manual yang harganya masih ramah dengan kantong (bahas lensa ini nanti aja ya, biar saya punya bahan postingan lagi). Ternyata kesulitan saya dalam membuat bokeh itu adalah dalam menentuken subyek foto. Titik fokus yang digunakan haruslah tunggal, jangan multi fokus karena kamera akan bingung dalam menentukan titiknya. Seperti foto dibawah ini, subyeknya bisa berbeda karena kamera mencari fokus secara otomatis. Solusinya adalah, matikan fungsi otomatis di lensa (pindahkan switch AF ke MF) untuk mencegah kamera kebingungan dalam menentukan titik fokus.
Sejauh yang saya ketahui, hanya lensa (baik DSLR ataupun saku) yang mempunyai f/stop dengan angka kecil seperti 1.4, 1.8, ataupun 2.8 yang bisa menghasilkan efek bokeh ini. Untuk DSLR, hampir semua lensa dengan f stop kecil ini berharga mahal, kecuali lensa canon plastik 50mm, f2.8 dan lensa manual yang harganya masih ramah dengan kantong (bahas lensa ini nanti aja ya, biar saya punya bahan postingan lagi). Ternyata kesulitan saya dalam membuat bokeh itu adalah dalam menentuken subyek foto. Titik fokus yang digunakan haruslah tunggal, jangan multi fokus karena kamera akan bingung dalam menentukan titiknya. Seperti foto dibawah ini, subyeknya bisa berbeda karena kamera mencari fokus secara otomatis. Solusinya adalah, matikan fungsi otomatis di lensa (pindahkan switch AF ke MF) untuk mencegah kamera kebingungan dalam menentukan titik fokus.
Subyek yang dekat dan latar belakang yang jauh akan menjadikan efek bokeh yang indah. Dengan berjauhannya subyek dan latar belakang akan menjadikan depth of filed yang besar. Kalo di kamera terdapat mode Av selain manual. gunakan mode ini untuk bisa menangkap bokeh. Bokeh akan semakin indah jika latar belakang lebih terang atau berupa lampu-lampu jalan. Dengan menggunakan lensa dengan f stop kecil dan mode Av, window shutter akan menangkap bokeh yang kita inginkan. Saya sendiri kaget ketika bisa mendapatkan foto ini, lampu kota berubah menjadi efek yang keren (menurut saya pribadi yah). Narsis dikit nggak apa-apa deh.
Membuat foto yang bokeh ternyata harus punya subyek. Jika tidak ada subyeknya, hasilnya kurang indah. Foto ini dibuat karena saya suka dengan lampu hias natal. Saya langsung memotret tanpa memperhatikan mana subyeknya. Bokehnya sih jadi, tapi kurang indah karena tidak ada yang didukungnya. Mungkin foto ini akan jadi sedikit indah kalo si anak yang paling kiri melihat ke kamera. Saya kurang sabar menanti.
Jadi, tips sederhana dari saya untuk menghasilkan bokeh adalah:
1. Gunakan lensa dengan bukaan besar/ f stop kecil seperti 1.4, 1.8, atau 2.8.
2. Mode manual dan AV adalah wajib.
3. Gunakan fokus tunggal
4. Jika lensa tidak kunjung menemukan fokusnya, matikan mode auto di lensa dan gunakan mata untuk menemukan titik fokus yang diinginkan.
5. Dekatkan subyek dengan lensa dan jauhkan latar belakang untuk mendapatkan bokeh.
6. Gunakan tripod untuk mendapatkan hasil yang stabil.
Saya sendiri pun belum banyak menghasilkan foto bokeh dengan berbagai percobaannya. Hmmmm harus hunting dulu deh, supaya bisa berbagi lagi teknik bokeh yang bisa menginspirasi teman-teman lainnya....
Thanks, informasinya Junita.
ReplyDeleteSama-sama Mbak. Saya menerima undangan untuk memotret kraftnya Mbak Pingkan lho.... Harusnya pas natal kemarin saya maen ya mbak buat motret efek lampu kelap-kelip
DeleteKereeeen! trims for sharenya mba... :)
ReplyDeleteSma-sama Mbak, tapi masih kacau balau postingannya perlu dirapihkan.
Deletewao mau dong mbk.
ReplyDeletesekali kali memotret saya ya
hehehehehe
salam manis dari Jember
Boleh-boleh-boleh, asal diundang ke Jember Mas... Saya belum pernah ke ujung timur Jawa niy
Deletepraktek langsung aja mbak ,, hehe
ReplyDeleteSiap, ajak saya atuh kalo lagi ketemuan teh hehehhehehehe
DeleteNgiler banget nglihat hasil pemotretan yang bokeh gitu. Keren banget. Tapi sementara saya berpuas diri dengan kamera di iPod dan hape sahaja dulu :D
ReplyDeleteWah, iPod nya udah canggih. Yang aku belum ada kamera, tapi IOS nya udah bisa sama dengan yang generasi sekarang. Mbak, coba download PS ekspress atau instagram, disana kita bisa menambahkan efek vignette horisontal dan bulat. Hasilnya keren juga lho....
DeleteHihihi.. ini dia postingan yang aku tunggu mba Sari. kemarin br liat di hp aja tulisannya. Hooo F stopnya harus segitu yah. Jadi ngidam ih beli lensanya. lensa kit aku ngga nyampe.kl nikon yg paling murah ada ga mba?wkwkwk :P
ReplyDeleteIni masih ngawur, belum lengkap hehehhehe. Memang kalo f stop kecil cenderung jadi mahal si lensa teh. Untungnya canon ada yang harganya 550rb (pada saat saya beli). Atau coba nyari lensa manual dengan f stop kecil, harganya dikisaran 500-600rb an. Hasil bokehnya juga bisa dipertanggung jawabkan.... Pengen juga sih bahas si lensa ini....
DeleteAku punya lensa 50 mm tapi gak bisa dibawa-bawa, abisnya gak bisa buat moto pemandangan hihihi
ReplyDeleteUnaaaaaaaaaa, saya cuman punya 2 lensa, kit dan si fifty nifty gocap. Saya bawa kemana-mana termasuk motret pemandangan. Sedikit ribet sih karena harus maju mundur karena harus nyesuaian Sesuai keinginan kita. Nggak apa-apa deh, jadi dobel keuntungan, dapet foto cantik juga berolahraga...
DeleteMau dong diajarin motret seperti itu.
ReplyDeletePake kamera digital SLR ya ?
Saya siap untuk sharing Mas..., praktek langsung juga okay. Foto ini semua pake Canon 1000D
Deletepoto yang ke 3 kaga nahaan !!
ReplyDeleteHalahhhhhh, jangan diliat subjeknya tapi lihat latar belakangnya aja... *sambiltepokjidat
Deleteboleh nih mbak sy praktekin, semoga sy berhasil :D
ReplyDeleteBoleh-boleh, nanti sharing yuk hasilnya. Saya juga belum terlalu mahir kok
Deletehuaaaa aku belum ngerti mbak :(
ReplyDeleteHehehehhe yuk atuh kita buat forum khusus motret ya
Deletemakasih tipsnya yah mbak. aku cari tentang ini, ternyata namanya bokeh yah? hihihi, sip deh, langsung coba :)
ReplyDeleteMacama, tapi ini belum lengkap lho, saya lagi mau eksperimen lagi. Doakan berhasil ya supaya bisa posting
DeleteKereeen! Saya juga mau belajar sih, cuma harus menabung dahulu untuk membeli kamera tersebut. Mahal.... Jika dapat setiap hari hunting saya hahaha *dreaming*
ReplyDeleteDSLR yang bekas dan level entry sudah banyak yang harganya miring kok di bursa-bursa kamera. Pake kamera saku dan hape juga okay kalo cuman untuk posting di blog, yang penting kita mneguasai alat-alat tersebut terlebih dahulu sebagai bekal naik kelas ke Kamera DSLR
Deletewew...keren foto2nya, tapi sayang hobi ini lumayan mahal, semoga lain waktu bisa belajar
ReplyDeleteAwalnya saya belajar memakai kamera DSLR milik kantor, dan nabung sisa gaji beli kamera bekas di Kaskus. Memang sih, awalnya enggan punya kamera Ini karena prinsip ekonomi yang kental. Hasilnya belum sesuai dengan yang didaptkan. Tapi, karena senang jadi berkorban nggak ngemil beberapa bulan hehehehhehe
Deletekeren, dari dulu pingin lho fotonya ada kelip2 lampu tapi bulet2 kayak yang foto ada mbak model tjantiknya itu, heheheheh :D
ReplyDeletebelum keturutan, ayoo sapa mau motoin niar :D
Hayooo siapa takut bikin foto seperti itu.... Kalo ke Bandung di booking aja Nita Foto ya .....
DeleteFotonya bagus-bagus mba ^^
ReplyDeleteTerimakasih Mbak Evi... Jadi melayang niy dipuji
Deletebokeh, kirain yang kantong kering itu hihi...
ReplyDeleteini teknik yang selama ini saya cari mba, saya biasanya pake kamera saku,mungkin bisa nih, tak coba dulu dan trimakasih infonya:}
Pake kasaku bisa Kang, pake mode makro Dan f number kecil. Pasti hasilnya okay deh
Deleteiiih keren lho teh fotonya...
ReplyDeleteMakasih Mbak Indri <3 hidung kembang kempis dipuji hehehheheh
DeleteAq klo mo bwt bokeh cukup pke Nokia N8 jadul.. Camerany tessar F2.8 hasilny bs diadu sm SLR... Pasti bingung mn hasil n8 sm slr... ^__^
ReplyDelete