Pernah nggak sih sebel harus bawa-bawa kamera DSLR pas jalan-jalan karena bikin berat pundak? Atau sebel liat hasil foto kamera saku yang nggak sesuai harapan kita? Ada nggak sih kamera yang seringan kamera saku tapi berkemampuan DSLR? Jawabannya ada ajah atau ada banget. Sejak empat tahun yang lalu, para produsen kamera besar di Jepang telah membuat varian kamera baru yang disebut dengan mirrorless interchangeable-lens camera. Hmmmm jenis apalagi ya...yuk, kita bahas.
Mirrorless Interchangeble-lens Camera (MILC) adalah kamera yang dapat menggunakan lensa dan berkualitas DSLR dengan bodi yang kecil dan ringan atau istilah saya adalah kamera saku rasa DSLR. Sama seperti kamera DSLR, mempunyai sensor yang besar hanya tidak memiliki cermin pemantul ke eyefinder/ teropong. Penghilangan cermin inilah (mirrorless) yang membuat bodi dari kamera menjadi ramping seperti sistem di kamera prosummer, kamera saku yang sangat canggih tapi tidak bisa diganti lensanya. Beberapa merek terkenal mengeluarkan model kamera mirrorless , sebut saja Pentax, Leica, Nikon, Panasonic, Fuji, Sony, Samsung dan yang paling akhir adalah Canon EOS M.
Investasi terbesar dalam fotografi terletak pada lensa-lensa dengan berbagai kebutuhannya, oleh karena itu beberapa merek terkenal membuat kamera mirrorless ini compatible dengan lensa-lensa kelas wahid. Sebut saja Nikon yang kompatibel dengan Nikkor ataupun Canon dengan seri-seri lensanya yang sudah dikenal mendunia. Beberapa merek menyediakan adaptor untuk dapat memakai lensa-lensa andalannya, tetapi ada beberapa kekurangan. Contohnya Sony NeX yang mempunyai adaptor sehingga kamera bisa memakai lensa produk lain tetapi fungsi auto focusnya tidak dapat digunakan.
Samsung NX mengemas kamera mirrorless nya dengan seabrek kecanggihan, desain warna yang mencolok, dan harga yang terjangkau. Dengan bluetooth handphone Samsung, kita bisa meremote kamera dari jarak jauh. Sayangnya, samsung hanya menyediakan lensa sendiri.
Setiap kamera mirrorless dilengkapi lensa kit dengan ukuran berbeda dan hanya bisa digunakan di jenis mirrorless. Lensa ini disebut dengan pancake, karena bentuknya yang pipih dan bulat seperti kue pancake. Desain ini disesuaikan dengan bodi kamera yang sudah ramping dan tidak membutuhkan cermin sebagai pemantul ke view finder. Lensa pancake ini sangat lembut dalam autofocus dan motornya sangat bergerak cepat. Pengoperasian kamera ini menggunakan display touch screen karena harus meminimalkan ruang dan tombol. Untuk yang biasa memiliki handphone touch screen, tidak akan kesulitan mengoperasikannya. Tapi yang punya jempol jahe semua seperti tangan saya, agak sulit juga untuk beradaptasi. Hasil pemotretan sudah jelas tidak usah diragukan lagi karena seluruh kecanggihan kamera DSLR beserta lensanya sudah tertanam di kamera ini, tinggal orangnya aja yang bisa mendapatkan moment atau tidak hehehehheheh....