Kalo denger namanya Huis Ten Bosch memang rada ke Belanda-belanda yang katanya salah satu Istana Kerajaan Belanda di Hague yang didiami oleh Ratu Beatrix. Terjemahan bebasnya sih rumah di dalam hutan. Jadi sudah terbayanglah keasrian Istana Kerajaan Belanda ini.
Tapinya yang saya kunjungi kali ini bukan Huis Ten Bosch di Belanda hehehhehe. Walaupun kulitnya berbau Belanda yang lengkap dengan tulip dan kincir angin, tempat yang saya kunjungi berada di Nagasaki. Iya... di Jepang.... di Nagasaki yang korban keganasan bom atom seperti di Hiroshima. Saya hampir nggak percaya kalo tempat ini juga pernah diratakan oleh "Fat Man", bom nuklir kedua yang dijatuhkan di Jepang.
Perjalanan ke Huis Ten Bosch, Nagasaki dimulai dari Stasiun Tokyo menggunakan Shinkansen. Untungnya saya berbekal JR Pass yang memungkinkan untuk keliling Jepang menggunakan Shinkansen tanpa harus membayar. JR pass hanya dapat dibeli di negara asal, jadi saya membelinya di Bandung. Kalo nggak saya harus merogoh saku sebesar 27.550 Yen. Perjalanan yang melintasi pulau Honshu ke Kyushu (via bawah laut) ini memakan 423 menit (asli tepat banget). Sempat berganti kereta di Hakata, Fukuoka, lanjut dengan menggunakan Ekspress train ke Huis Ten Bosch. Selama perjalanan nggak sempet menikmati, heheheheh saking cepetnya pemandangan di luar cuman berbentuk garis-garis... jadi mending lanjut tidur aja.
Dan sesampainya di Huis Ten Bosch, rasa capai hilang berganti dengan rasa takjub disambut tulip yang sedang malu-malu mulai mekar.....
Dan sesampainya di Huis Ten Bosch, rasa capai hilang berganti dengan rasa takjub disambut tulip yang sedang malu-malu mulai mekar.....