Tuesday, February 19, 2013

the best angle for the sweetest angel

Seperti biasa karena dimention sama Teh Dey, baru deh ngeh ada kontes lagi. Kali ini tiga serangkai Teh Dey, Mama Olive dan Papanya Cintya-Agas mengadakan kontes foto dengan tema Laki-laki dewasa dan dunia anak. 

Entah kenapa, langsung ingat sama foto yang diambil dua tahun yang lalu saat ada acara family gathering dikantor. Foto ini diambil saat ada acara hiburan di panggung. Kebetulan yang manggung kala itu grup boyband asal Bandung, Smash. Kebayangkan riuh rendahnya seperti apa yang diberikan oleh penonton. 

Ibeh dan alul
The best angle for my sweetest angel
Semua orang berlomba-lomba untuk mengambil foto band kesayangan mereka, termasuk si kecil Lulla yang ngefans sama Morgan. Karena tidak mempunyai bangku dan postur tubuhnya yang kecil, Lulla tidak bisa bersaing dengan penonton yang badannya lebih besar. Akhirnya Bapak Tiyo, menggendong anak kesayangannya untuk bisa mengambil foto dari sudut yang paling enak dan paling tinggi. Bapaknya berkorban hanya melihat punggung penonton demi sang bidadari mendapatkan hasil yang terbaik.

Pengambilan foto ini memakai kamera DSLR Nikon D90 dan diposting untuk Ibu FauzanMama Olive, Papanya Cintya-Agas.


Wednesday, February 13, 2013

Jalan-jalan ke Factory Outlet Sepatu

Bandung, identik dengan makanan, fashion dan factory outlet yang membuat daya tarik untuk mengunjunginya. Diantara factory-factory outlet yang tersebar, ada satu factory outlet yang rutin saya kunjungi ( biasanya mendekati kenaikan kelas atau ajaran baru). Factory outlet itu milik PT Primarindo Asia Infrastructre yang mengkhususkan menjual sepatu-sepatu olahraga. tomkins


Kalo disebut nama perusahaannya mungkin nggak terlalu dikenal, tapi kalo menyebut merek sepatu Tomkins, baru deh ngeh. Lokasi factory outlet ini di Jalan Raya Rancabolang, 98 Bandung, dekat dengan markas besarnya Brownies Amanda. Karena industri, jadi agak sedikit keluar kota bandung alias diskotik (disisi kota saeutik). outlet dipilihhh Sepatu-sepatu bisa kita pilih sesuai dengan keinginan kita. Kalo yang dikeranjang, biasanya ada sedikit cacat produksi yang ditandai dengan lakban. Harganya sangat miring. Tapi modelnya sama dengan display toko. Lumayan untuk stok sepatu anak-anak yang pertumbuhannya sangat pesat. sepatu Kalo mau sepatu yang standarnya sama dengan mall-mall, pilih yang memakai kardus. Harganya sedikit lebih mahal karena memang kualitas premiumnya. Tapi, diskonnya juga tetap besar dan jauh lebih murah dari harga di toko-toko sepatu diskon Jadi kalo ke Bandung, sekarang nggak cuman melulu nyari baju ibunya, tapi anak-anak juga bakal seneng milih-milih sepatu yang banyak sampai bingung sendiri hehehehhehehehehheh

Monday, February 4, 2013

Bokeh, efek fotografi yang bikin cantik

Kali ini postingan tentang bokeh menurut sudut pandang saya sebagai tukang oprek dan nubi dalam dunia memotret. Karena ada beberapa teman yang menanyakan bagaimana cara membuat efek ini, saya memberanikan diri melaporkan hasil eksperimen. Bokeh adalah istilah fotografi yang berasal dari bahasa Jepang yang mempunyai arti "buram". Buram disini dalam arti disengaja bukan karena tidak fokusnya hasil pemotretan, tetapi untuk membuat efek latar belakang buram yang menjadi indah untuk mendukung sang subjek utama. Biasanya bokeh dipakai untuk fotografi yang berhubungan dengan potrait dan food photography. Untuk food photography, bokeh diperlukan untuk membuat sang subjek tampak lebih menarik selera dan fokusnya jelas ke arah makanan tersebut bukan ke bagian lainnya. Untuk menghasilkan bokeh yang baik, diperlukan pengetahuan tentang depth of field yang memadai agar bokeh yang dihasilkan sempurna.

Pancake
Sejauh yang saya ketahui, hanya lensa (baik DSLR ataupun saku) yang mempunyai f/stop dengan angka kecil seperti 1.4, 1.8, ataupun 2.8 yang bisa menghasilkan efek bokeh ini. Untuk DSLR, hampir semua lensa dengan f stop kecil ini berharga mahal, kecuali lensa canon plastik 50mm, f2.8 dan lensa manual yang harganya masih ramah dengan kantong (bahas lensa ini nanti aja ya, biar saya punya bahan postingan lagi). Ternyata kesulitan saya dalam membuat bokeh itu adalah dalam menentuken subyek foto. Titik fokus yang digunakan haruslah tunggal, jangan multi fokus karena kamera akan bingung dalam menentukan titiknya. Seperti foto dibawah ini, subyeknya bisa berbeda karena kamera mencari fokus secara otomatis. Solusinya adalah, matikan fungsi otomatis di lensa (pindahkan switch AF ke MF) untuk mencegah kamera kebingungan dalam menentukan titik fokus.  

Bunga


Subyek yang dekat dan latar belakang yang jauh akan menjadikan efek bokeh yang indah. Dengan berjauhannya subyek dan latar belakang akan menjadikan depth of filed yang besar. Kalo di kamera terdapat mode Av selain manual. gunakan mode ini untuk bisa menangkap bokeh. Bokeh akan semakin indah jika latar belakang lebih terang atau berupa lampu-lampu jalan. Dengan menggunakan lensa dengan f stop kecil dan mode Av, window shutter akan menangkap bokeh yang kita inginkan. Saya sendiri kaget ketika bisa mendapatkan foto ini, lampu kota berubah menjadi efek yang keren (menurut saya pribadi yah). Narsis dikit nggak apa-apa deh.

 Me

Membuat foto yang bokeh ternyata harus punya subyek. Jika tidak ada subyeknya, hasilnya kurang indah. Foto ini dibuat karena saya suka dengan lampu hias natal. Saya langsung memotret tanpa memperhatikan mana subyeknya. Bokehnya sih jadi, tapi kurang indah karena tidak ada yang didukungnya. Mungkin foto ini akan jadi sedikit indah kalo si anak yang paling kiri melihat ke kamera. Saya kurang sabar menanti.


Bokeh gagal

Jadi, tips sederhana dari saya untuk menghasilkan bokeh adalah:
1. Gunakan lensa dengan bukaan besar/ f stop kecil seperti 1.4, 1.8, atau 2.8.
2. Mode manual dan AV adalah wajib.
3. Gunakan fokus tunggal
4. Jika lensa tidak kunjung menemukan fokusnya, matikan mode auto di lensa dan gunakan mata untuk menemukan titik fokus yang diinginkan.
5. Dekatkan subyek dengan lensa dan jauhkan latar belakang untuk mendapatkan bokeh.
6. Gunakan tripod untuk mendapatkan hasil yang stabil.

Saya sendiri pun belum banyak menghasilkan foto bokeh dengan berbagai percobaannya. Hmmmm harus hunting dulu deh, supaya bisa berbagi lagi teknik bokeh yang bisa menginspirasi teman-teman lainnya....

Friday, February 1, 2013

Potato head Bali from my mobile phone

Woiiiiiiii, rasanya sudah lama nggak nambahin postingan. Hehehehhe biasa suka berbarengan sibuk dan males, hehehhe pokoknya keduanya dikombinasikan jadi alesan yang sempurna. Kali ini postingan pemanasan sebelum menulis hal-hal lainnya (alasan sempurna lagi ya...) Seperti biasa, postingan diisi dengan dominasi foto-foto. Seluruh foto diambil dengan menggunakan kamera handphone Sony Experia! Karena entah mengapa kali ini saya lagi males motret pake DSLR karena sudah terbayang si tas hitam yang akan membebani pundak. So, I try to maximise my phone. Kali ini perjalanan ke Bali lagi, dan nggak punya planning kemana-mana. Cuman diam di pinggir pantai, liat anak-anak maen, makan tidur, main pasir. Pokoknya menikmati pantai aja.... 

potato head window

Ada satu tempat yang pengen kita kunjungin, Potato Head Beach Club yang berlokasi di Seminyak. Pertama kali masuk, penjagaan yang sangat amat ketat, tas diperiksa, kalo ada makanan atau minuman disuruh dikeluarkan karena di sana tidak diperkenankan membawa makanan dari luar.

the ceiling

Bangunan utama club ini sangat unik dengan hiasan jendela kayu krepyak yang berasal dari Pulau Jawa dan Sumatera. Hampir 6000 buah jendela krepyak ini disusun secara acak dan dibiarkan dengan warna aslinya. Ada yang yang pernah kehilangan daun jendela? Hehhehehe bisa dicari disini lho.....

the bar

Club ini juga punya kolam dan pantai sendiri. Pemandangannya sangat menakjubkan karena langsung melihat ke arah pantai dan laut. 

the main pool

potato head, bali

Nah untuk makanannya, didominasi makanan dan minuman eropa. Harus jeli, karena ada beberapa makanan yang mengandung B2. Kalo mau aman sih ambil saja menu sayur atau salad yang segar disantap saat siang-siang. Aduh, maafkan, bikin ngiler.com lagi hehehhehehehehheheheh.

the food


beef sandwich

cheese cake

Untitled

Untitled